REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kini, sekedar memiliki akun media sosial tidaklah cukup. Anda juga harus pandai selfie jika ingin eksis di dunia maya.
Apakah sekedar selfie saja cukup?Tidak juga. Penampilan pun harus penuh sentuhan. Karena itu, operasi plastik jadi jalan cepat.
Jennifer Reynols, warga New York misalnya. Ia awalnya merasa tidak percaya diri untul selfie. Pria berusia 34 tahun ini akhirnya memilih operasi plastik agar mendongkrak rasa percaya diri. "Saya kini merasa lebih nyaman dengan penampilan saya," kata dia seperti dilansir Alarabiya, Ahad (30/11).
Sebuah jajak pendapat yang digelar Akademi Amerika untuk Bedah Plastik dan Bedah Rekonstruksi (AAFRS) melaporkan satu dari tiga individu menjalani operasi plastik dengan alasan untuk eksis di media sosial.
AAFRS juga mencatat terjadi kenaikan 1o persen operasi hidung pada tahun 2013, yakni 2.012 operasi. Sementara transplantasi rambut mengalami kenaikan mencapai 7 persen. Juga operasi kelopak mata dengan kenaikan jumlah operasi mencapai 6 persen.
"Peningkatannya signifikan," kata Sam Rizk, ahli bedah plastik.
Rizk mengatakan, mereka yang operasi datang dengan membawa iPhone. Lalu mereka menunjukan foto apa yang mereka ingin tambahkan dari operasi. "Mereka sudah gila," kata dia.
Rizk menilai permintaan pasien selfie terkadang berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsi apa yang disarankan medis. "Ini telah menjadi obsesi yang mendorong rasa tidak nyaman. Bagaimana tidak, mereka melihat diri mereka sendiri 100 foto dalam sehari," ucapnya.
Dan Ackerman, Editor Senior CNET menilai situasi ini kian runyam ketika ada aplikasi ponsel yang memperbaiki tampilan wajah seseorang secara instant.