REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir semua jenis bahan makanan bisa diolah secara teppanyaki. Sayur, daging, ikan, hingga olahan adonan tepung terigu bisa dimasak di atas lempengan besi panas teppanyaki.
Chomei Hideki, chef dari Restoran Nishimura di Hotel Shangri-La Jakarta, mengatakan bahan makanan yang paling digemari untuk dimasak teppanyaki adalah daging. ''Dulu teppanyaki aslinya berisi hidangan laut, seperti tiram, simping, sampai kepiting terutama kaki kepiting alaska king crab,'' ujarnya.
Teppanyaki juga merupakan makanan yang tidak banyak membutuhkan bumbu-bumbu. Menurut Chomei, bahan makanan yang diolah secara teppanyaki hanya dibubuhi garam dan lada. Tidak ada tambahan bawang putih atau kecap asin dan bumbu lainnya.
''Tidak ada tambahan bumbu karena teppanyaki seharusnya menggunakan hanya bahan-bahan berkualitas terbaik. Misalnya udang yang segar dan masih hidup sesaat sebelum dimasak,'' katanya memaparkan.
Tak heran bila di Jepang, makanan ala teppanyaki membutuhkan Anda untuk merogoh kantung dalam-dalam. Untuk teppanyaki yang tergolong premium, Chomei mengatakan seseorang harus membayar minimal Rp 2 juta. Harga tersebut baru untuk makan satu orang saja.
''Masih ada set menu teppanyaki yang mencapai Rp 10 juta untuk satu orang,'' kata Chomei. Tingginya harga dikarenakan faktor bahan-bahan pilihan yang berkualitas terbaik.
Teppanyaki juga bukan hanya didominasi sayuran, daging, dan hidangan laut. Chomei mengatakan, makanan seperti takoyaki atau okonomiyaki juga merupakan makanan yang diolah secara teppanyaki.
''Makanan itu dibuat dari racikan adonan tepung terigu lalu dimasak di atas lempengan besi, bedanya pada takoyaki lempengannya berbentuk bulatan seperti separuh bola,'' ujarnya menjelaskan.