Rabu 19 Nov 2014 12:37 WIB

Menpar: Mushala di Lokasi Wisata Harus Ditempatkan di Tempat Terhormat

Menteri Pariwisata Arief Yahya (baju hijau) saat melakukan kunjungan ke Taman Wisata Matahari, Puncak, Jawa Barat
Menteri Pariwisata Arief Yahya (baju hijau) saat melakukan kunjungan ke Taman Wisata Matahari, Puncak, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PUNCAK, JAWA BARAT -- Membuat wisatawan nyaman adalah kunci penting dalam dunia pariwisata. Untuk itu pengelola tempat wisata harus memperhatikan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya.

Salah satunya adalah tempat beribadah seperti mushala.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, banyak pengelola di Indonesia justru melupakan hal tersebut. Kalaupun ada, tidak memberi kenyamanan yang lebih.

"Hal ini penting, dan penempatanya juga harus di tempat yang terhormat," kata Arief Yahya saat melakukan kunjungan ke Taman Wisata Matahari, Selasa (18/11).

Seringkali ia mendapati mushala di Indonesia, yang notabene negara dengan populasi muslim terbesar di dunia justru menempatkan mushala di basement paling bawah. Hal itu kerap didapati di tempat perbelanjaan (mal). 

"Berbeda dengan Malaysia yang selalu menempatkan Mushalla di tempat terhormat. Maka jangan heran kalau akhirnya wisatawan Muslim (timur tengah) juga lebih banyak ke sana," kata dia.

Selanjutnya ia kembali mengingkatkan pentingnya kebersihan toilet di tempat wisata. Hal ini merupakan faktor kenyamanan utama bagi wisatawan.

"Walaupun simple, hal ini urutan nomor tiga dalam penentuan indeks pariwisata, health and sanitation," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement