Selasa 18 Nov 2014 20:04 WIB

Menpar Tinjau Standar Usaha Taman Wisata di Puncak

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat blusukan ke Batavia Marina, Kamis (13/11)
Foto: ROL/Winda Destiana
Menteri Pariwisata Arief Yahya saat blusukan ke Batavia Marina, Kamis (13/11)

REPUBLIKA.CO.ID, PUNCAK -- Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan ke Taman Wisata Matahari, Puncak, Jawa Barat, Selasa (18/11). 

Di salah satu destinasi wisata unggulan kawasan Puncak itu menteri melihat berbagai jenis permainan serta fasilitas pendukung lainnya.

Mengenakan polo shirt hijau, celana jeans serta rompi, Arief Yahya tiba pukul 12.00 WIB. Ia disambut owner Taman Matahari Hari Darmawan dan sejumlah staf, Rahmat Suryana Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor serta Nunung Sobhari Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat. 

Michael RP perwakilan dari Taman Wisata Matahari memaparkan, Taman Wisata Matahari adalah tempat wisata yang mengkhususkan diri sebagai wisata edukasi untuk keluarga.

"Jadi kami bukan taman (permainan) yang menghadirkan permainan mesin, tapi justru permainan yang pendekatanya terhadap alam," kata Michael.

Sejumlah wisata yang ditawarkan adalah seperti edukasi pertanian, rafting juga character building

"Jadi itu yang menjadi diferensiasi kita, terlebih lokasi kita diapit tiga gunung, jadi akan memberikan udara yang lebih baik dan segar," katanya.

Sementara Menpar dalam sambutanya menyambut positif dan mendukung penuh keberadaan Taman Matahari sebagai salah satu destinasi wisata. Namun ia mengingatkan agar destinasi terus memperhatikan standar usaha taman rekreasi.

Hal itu menurutnya sangat penting dalam memberikan pelayanan yang nyaman kepada pengunjung.

"Nanti kita akan lombakan semua taman rekreasi yang dapat memenuhi standar tersebut," ujar Arief Yahya.

Usai berdialog, Menpar lantas berkeliling Taman Wisata Matahari dengan menggunakan mobil keliling. Ia juga menyempatkan diri mendatangi sejumlah atraksi di lokasi tersebut, seperti kawasan media tanam dan areal sawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement