REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan alternatif yang melibatkan aktivitas fisik dapat membantu mengalihkan anak dari kesukaannya bermain "gadget", kata psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo. "Sesuaikan dengan minat anak," kata Vera di Jakarta, Senin (17/11).
Menurut Vera, orang tua sebaiknya tidak hanya melarang anak untuk bermain "gadget" tetapi juga harus menyiapkan kegiatan pengganti seperti, melukis, mewarnai, bermain kartu atau beraktivitas di luar rumah. Ketika beraktivitas fisik, anak akan cenderung lupa pada "gadget"-nya dan orang tua juga sebaiknya terlibat dalam aktivitas pengganti tersebut.
Dia juga mengatakan orang tua juga sebaiknya membuat daftar aktivitas pengganti agar ketika anak mulai ingat pada gadget-nya dapat segera beralih ke kegiatan yang lain. Pada anak usia remaja, Vera berpendapat kegiatan pengganti sebaiknya didiskusikan terlebih dulu agar sesuai dengan minatnya.
Ia tidak menyarankan aktivitas pengganti dilakukan di pusat perbelanjaan karena kurang terjadi interaksi di sana.
"Kurangi peran gadget dalam keseharian, beri contoh langsung," katanya.
Gadget dan internet memiliki dampa positif dan negatif bagi anak. Dengan alat tersebut, anak dapat mengasah kemampuannya dalam bidang teknologi, misalnya berkarya dengan foto maupun blog.
Selain itu, melalui permainan elektronik, anak juga dapat belajar bahasa asing, belajar memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan visual sehingga memacu anak untuk lebih teliti.
Tetapi, bila anak terus-menerus bermain gadget, alat tersebut hanya mengasah otak kiri sehingga anak akan cenderung apatis saat berinteraksi. Penggunaan gadget dan internet berlebihan juga dapat memicu stres dan bullying di dunia maya.