Senin 17 Nov 2014 13:35 WIB

Hamil Anak Kedua, si Sulung Cemburu Enggak ya?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Agung Sasongko
Wanita hamil (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi/cv
Wanita hamil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anda tengah hamil anak kedua. Bahkan tiga bulan lagi Anda diprediksi akan melahirkan buah hati tercinta. Kira-kira si Sulung cemburu tidak ya? Bagaimana menyiasatinya supaya kedua anak mendapatkan kasih sayang yang sama?

Psikolog Anak, Ine Indriani, M.Psi mengatakan mempersiapkan kehadiran adik bayi dan mempersiapkan si sulung jadi kakak harus dari saat ibu hamil anak kedua. Saat hamil kedua, ibu bisa memperkenalkan si Sulung ke adik yang ada dalam kandungan.

"Ini adik kamu, babynya masih diperut," ujar Ine mencontohkan percakapan bunda dengan si sulung.

Biarkan si sulung mengusap-ngusap perut atau merasakan tendangan bayi. Atau ajak si sulung mencium perut bunda dan berbicara pada dede bayi. Misalnya tanya dek, lagi apa? Atau bacakan si dede bayi buku cerita pun dianjurkan.

Selain itu, membuka-buka album foto si sulung atau foto USG si sulung untuk memberi info bahwa dulu si sulung juga pernah ada di dalam perut.

Selain itu, membuka album foto si sulung saat bayi juga penting. Tentunya orang tua sambil bercerita tentang foto itu dan pengalaman dalam foto tersebut. Ini berguna untuk mempersiapkan sulung pas nanti ngeliat si adik lebih banyak digendong dimandiin, sehingga tidak kaget lagi.

Lalu jelaskan kalau sudah lahir nanti dedenya berkomunikasi dengan menangis. Dede masih harus diberi susu, digendong dan lainnya.

Ine menambahkan orang tua juga bisa mengajak diskusi si sulung. Katakan nanti kalau adik sudah lahir mau main apa sama adik. Ketika waktu melahirkan semakin dekat, ajak si sulung untuk menyiapkan baju-baju adik yang akan dibawa ke rumah sakit untuk persiapan melahirkan.

Ketika adik sudah lahir, dan kakak ingin disayang-sayang juga, katakan pada kakak untuk bersabar. "Bentar ya dedeknya lagi minum susu," ujar Ine.

Kalau si sulung kesal, orang tua harus empati kepadanya, bukan  menolak perasaannya.

Bisa pula orang tua mengajak kakak membantu mengurus adik ketika sudah lahir. Misalnya, membantu memandikan adik, mengmbil botol susu atau lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement