REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 70 menu masakan nusantara tersaji di Houston dalam Indonesia Culinary Festival yang diselenggarakan Konsulat Jenderal Indonesia di Houston, Amerika Serikat, tanggal 15 November 2014.
"Menu khas Indonesia dari Sabang sampai Marauke, hampir semua dapat ditemukan dan dinikmati oleh masyarakat Houston, kekayaan kuliner ini melambangkan keanekaragaman dan kekayaan budaya Indonesia," ujar Konsul Jenderal Indonesia di Houston Henk Saroinsong lewat rilisnya, Ahad (16/11).
Festival dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang masyarakat setempat, perwakilan dari Diaspora Indonesia, dan Friends of Indonesia. Beberapa pengunjung bahkan rela menempuh perjalanan dari luar kota seperti Dallas, Austin, San Antonio dan Louisiana untuk datang dan menikmati makanan Indonesia.
"Makanan Indonesia merupakan salah satu makanan terbaik di dunia, saya tidak menyesal datang dari jauh," ujar Megan yang datang dari Dallas, empat jam perjalanan dari Houston.
Kegiatan Indonesia Culinary Festival merupakan festival kuliner Indonesia pertama di Houston yang bertujuan untuk mendukung promosi kuliner Indonesia kepada masyarakat Internasional.
Acara ini memperkenalkan makanan Indonesia yang dibagi atas empat zona wilayah yaitu Zona Jawa & Madura, Zona Sumatera, Zona Kalimantan & Sulawesi dan Zona Bali, NTT, NTB, Maluku dan Papua. Masing masing Zona menampilkan makanan dan minuman serta kekayaan budaya khas daerahnya.
Festival ini menampilkan menu-menu yang menjadi langganan tetap festival seperti rendang, nasi goreng, sate padang dan sate ayam madura, maupun yang jarang terlihat di AS seperti gudeg Yogya, cotto Makassar, pisang ijo, ayam cicane, ayam betutu, lalampa dan panada, sate lilit, ayam pelalah serta ikan asar.
Festival ini juga memperkenalkan produk-produk Indonesia yang mendapat sambutan baik dari masyarakat lokal, seperti indomie, sambal roa judes, Andri's Tempe dan Gooday Coffee. Beberapa stan organisasi masyarakat juga dibuka untuk memperkenalkan dan menjelaskan mengenai budaya Indonesia.
Selain makanan, acara ini juga menghadirkan berbagai lagu daerah dan nasional Indonesia untuk menghibur peserta festival, pertunjukan angklung, tari jaipong, tari bumbung, tari laleng, dan goyang poco poco.
Festival kuliner ini juga berhasil menghimpun dana sebesar 1.235 dolar AS diorganisir oleh Indonesia Diaspora Foundation (IDF) untuk disumbangkan bagi pembangunan beberapa jembatan di daerah tertinggal di Indonesia.