REPUBLIKA.CO.ID, Setiap anak memiliki kecerdasan, kreativitas dan perilaku yang berbeda. Selain nutrisi, untuk mengembangkan kecerdasan, kreativitas dan perilaku anak, diperlukan juga pola pengasuhan yang menunjang.
Dokter Spesialis Anak dari Brawijaya Women and Children Hospital, dr Margareta Komalasari SpA, mengatakan pola pengasuhan terdiri dari kasih sayang dan stimulasi bermain. Kasih sayang yang diberikan bisa berupa menciptakan rasa aman dan nyaman pada anak. Buat anak merasa dilindungi dan diperhatikan (minat, keinginan, pendapat).
Juga berikan anak contoh (bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh kegembiraan, termasuk berikan koreksi (bukan ancaman atau hukuman). “Ini adalah pola asuh demokratik,” ujarnya dalam acara peluncuran kereta bayi Silver Cross Reflex yang diselenggarakan oleh Mothercare Indonesia, di Jakarta, Rabu (12/11).
Kasih sayang bisa diberikan sejak dalam kandungan. Mengapa kasih sayang sangat penting untuk perkembangan anak? Menurutnya, karena kasih sayang sejak di dalam kandungan membentuk rasa aman (secure), kepercayaan dasar (basic trust) pada lingkungan, percaya diri (self-esteem), berani, lebih kreatif dan inovatif, perilaku penuh kasih sayang, prososial, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan mencegah bullying hingga penyalahgunaan lainnya ke anak.
Sementara itu, stimulasi bermain akan mengasah kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan dan moral anak.
Kasih sayang dan stimulasi bermain bisa diberikan sejak dini. Keduanya memiliki peran untuk merangsang hubungan antar sel-sel otak (sinaps). “Miliaran sel otak dibentuk sejak hamil enam bulan, namun belum ada hubungan antar sel otak,” ujarnya.
Bila ada rangsangan maka akan terbentuk hubungan. Dan jika sering di rangsang maka hubungannya akan makin kuat. “Jika variasi rangsangan makin banyak, maka hubungan akan makin kompleks atau luas. Sehingga bisa merangsang otak kiri dan kanan serta menghasilkan kecerdasan yang lebih luas dan tinggi,” ujarnya.