Rabu 12 Nov 2014 14:00 WIB

Begini Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak (2)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Menyiapkan dana bagi pendidikan anak dianjurkan dilakukan sedini mungkin mengingat tingginya kenaikan biaya pendidikan anak per tahunnya.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Menyiapkan dana bagi pendidikan anak dianjurkan dilakukan sedini mungkin mengingat tingginya kenaikan biaya pendidikan anak per tahunnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah orang tua menentukan sekolah mana yang diinginkan anak dan membuat perkiraan biaya, masih ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menyiapkan dana pendidikan anak.

Mempersiapkan dana bagi pendidikan anak sedini mungkin sangat dianjurkan. Berikut tips menyiapkan dana pendidikan dari Financial Planner Head, One Shildt Financial Planning, Agustina Fitria Aryani, SSi CFP AEPP QWP.

Keempat, dari aset yang dimiliki saat ini (misalnya tabungan atau deposito atau emas atau reksadana atau saham atau nilai tunai asuransi), alokasikan aset mana yang akan digunakan untuk dana pendidikan tahun depan mengingat waktu yang sangat pendek.

Kelima, jika aset yang dimiliki saat ini masih kurang atau tidak ada sama sekali maka lakukan investasi yang dapat mengimbangi kenaikan biaya pendidikan, dengan risiko yang sesuai dengan jangka waktu investasi. Tentunya orang tua mengharapkan hasil investasi yang tinggi, namun perlu diingat bahwa semakin tinggi hasil investasi maka risiko yang menyertainya pun semakin besar.

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, maka produk berisiko tinggi lebih cocok digunakan untuk jangka waktu investasi jangka panjang. 

“Misalnya  untuk dana yang harus siap tahun depan, maka produk yang sesuai adalah yang memiliki risiko rendah supaya saat akan digunakan nilainya lebih stabil (tidak turun banyak akibat fluktuasi harga) dengan imbal hasil di bawah 5 persen, seperti tabungan, deposito, tabungan berencana dengan jangka waktu pendek, reksadana pasar uang,” jelasnya, kepada ROL, Rabu (12/11).

 

Untuk jangka waktu menengah (satu sampai lima tahun), maka bisa ditempatkan dalam produk investasi dengan risiko moderat atau sedang dengan imbal hasil antara 5 sampai 15 persen, seperti emas, reksadana pendapatan tetap atau campuran.  Untuk jangka panjang (lebih dari 5 tahun) dapat diinvestasikan dalam produk dengan risiko lebih tinggi dengan imbal hasil lebih dari 15 persen seperti saham atau reksadana saham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement