Senin 10 Nov 2014 16:30 WIB

Menghindari Kacang, Meningkatkan Risiko Alergi?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Kacang Tanah
Foto: Antara
Kacang Tanah

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah mengindarkan anak dari makanan tertentu justru meningkatkan risiko anak menderita alergi karena makanan tersebut?

Peneliti alergi kacang pada anak yang juga dokter anak di Humber River Regional Hospital in Toronto, dr Elana Lavine dan rekannya menggunakan data Canadian Peanut Allergy Registry untuk menemukan informasi pada 922 saudara kandung dari anak-anak yang alergi kacang. Orang tua mereka mengisi kuesioner tentang anak-anak mereka yang tak pernah terpapar kacang dan reaksi anak terhadap kacang tanah, juga mengenai alergi serta tes alergi dan diagnosis pada anak mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 persen dari saudara kandung anak yang dilaporkan alergi kacang tanah menderita alergi. Para peneliti mencatat itu merupakan presentasi yang jauh lebih tinggi daripada yang terlihat di populasi umum, di mana 1 persen sampai 2 persen dari anak-anak menderita alergi kacang tanah.

Tim studi ini menulis di Clinical and Experimental Allergy, gen dapat menjelaskan beberapa tingkat yang lebih tinggi yang terlihat di antara saudara kandung, salah diagnosis juga dapat memberikan kontribusi untuk meningkat angka alergi. Hampir 14 persen dari saudara kandung anak-anak alergi belum pernah makan kacang tanah. Ini karena anak tidak terpapar kacang setelah anak yang lebih tua didiagnosa alergi kacang.

Saat ini bukti menunjukkan bahwa anak yang tidak diperkenalkan pada makanan tertentu akan menimbulkan risiko respons alergi terhadap makanan tersebut. Jadi menghindari kacang dapat berkontribusi untuk persentase yang lebih tinggi dari reaksi alergi ketika saudara kandung akhirnya mengonsumsi kacang tanah.

“Jika saudara yang lebih muda dari penderita alergi kacang tidak diberi makan kacang tanah sampai usia lebih tua, kita mungkin secara tidak sengaja meningkatkan kesempatan untuk menjadi saudara yang juga menderita alergi kacang,” ujar Lavine kepada Reuters.

Katie Allen, seorang profesor yang mempelajari alergi kacang pada anak-anak di Murdoch Children’s Research Institute in Melbourne,  Australia, setuju bahwa menghindari makanan yang bisa menjadi masalah. Tapi, masih ada ketidaksepakatan tentang apakah sebenarnya menghindari makanan justru akan meningkatkan risiko alergi berkembang.

Allen mencatat bahwa di masa lalu orang tua itu disarankan untuk menunggu hingga tiga tahun sebelum memperkenalkan makanan mereka seperti kacang goreng dan telur. Ia bersimpati dengan orang tua yang enggan untuk mengekspos anak mereka karena takut reaksi alergen. Tapi sebaiknya orang tua melakukan uji coba terlebih dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement