REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kegiatan "Festival Mentaram Parade Seni Tradisi Asia Tenggara" terpaksa ditunda hingga 2015. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib mengatakan penundaan disebabkan faktor dana yang cukup besar.
"Dengan berbagai desain yang telah kami buat, kebutuhan anggaran untuk 'Festival Mentaram Parade Seni Tradisi Asia Tenggara' diperkirakan sebesar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Latif yang ditemui usai rapat penundaan "Fetival Mentaram" yang dihadiri seluruh jajaran pantia mengatakan, tingginya kebutuhan anggaran itu karena akan melibatkan beberapa negara Asia serta sejumlah provinsi di Indonesia, yang harus mendapatkan pelayanan terbaik selama berada di wilayah ini.
Sementara anggaran yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2014 untuk kegiatan festival tersebut hanya Rp 750 juta. Jumlah itu dinilai masih jauh dari kebutuhan.
"Dengan aggaran Rp750 juta itu, hanya dapat untuk melaksanakan persiapan jamuan makan malam dan gala kesenian," ujarnya.
Abdul Latif mengatakan, penundaan akan memberi kesempatan bagi panitia untuk bisa mempersiapkan diri lebih matang. Baik terkait dengan sarana dan prasarana peserta, akomodasi dan transportasi bagi peserta.
"Selain itu kekurangan anggaran dapat dikoordinasikan kembali dengan pihak provinsi maupun pemerintah, agar kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan rencana," katanya.
Menurutnya, pada tahun 2015 kegiatan "Festival Mentaram Parade Seni Tradisi Asia Tenggara" direncanakan digelar sekitar bulan Agustus atau September yang dirangkaikan Hari Ulang Tahun Kota Mataram ke-22 pada tanggal 31 Agustus 2015.
Dalam festval itu akan ditampilkan berbagai atraksi, budaya serta tradisi dari masing-masing negara dan daerah.
Selain itu, akan dilaksanakan parade "Festival Mentaram" dirangkaikan dengan kegiatan sarasehan tentang budaya serta beberapa atraksi kebudayaan dan seni menarik dari masing-masing daerah yang ditampilkan di panggung terbuka.