Kamis 30 Oct 2014 15:21 WIB

Ini Alasan Menpar Pilih Kota Tua Sebagai Lokasi 'Blusukan' Pertama

 Sejumlah pengujung melintasi Museum Fatahillah yang masih dalam tahap konservasi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (28/10).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah pengujung melintasi Museum Fatahillah yang masih dalam tahap konservasi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (28/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arief Yahya memilih Kota Tua Jakarta sebagai lokasi 'blusukan' pertamanya sebagai Menteri Pariwisata di Kabinet Kerja, Rabu (29/10) kemarin.

Di kesempatan itu Menpar mendengar paparan soal program revitalisasi kota tua dan melihat langsung kondisi di lapangan. 

Menurut Arief, kota tua adalah salah satu destinasi yang paling siap untuk menjadi destinasi unggulan. 

"Kota tua tidak ada masalah untuk masalah infrastruktur. Dan saat saya tanya staf di kementerian, mereka juga sebut Kota Tua sebagai lokasi yang paling siap," kata Arief Yahya kepada wartawan.

Kota Tua, kata Arief, terkoneksi baik dengan  jalur kereta api, transjakarta, kendaraan umum lain serta MRT di masa mendatang. 

"Kalau masalah kemacetan, itu bukan kendala tersedianya infrastruktur," ujarnya. 

Dalam kunjunganya Arief didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakata Arie Budhiman dan ketua Board of Executive Jakarta Old Town Revitalization Corp (JOTRC) Lin Che Wei sebagai pelaksana program revitalisasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement