REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan ke kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (29/10). Arief terjun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi yang ada, sekaligus memantau program revitalisasi kota tua yang sedang berlangsung.
Molor tiga jam dari jadwal yang telah ditentukan, Menpar akhirnya tiba sekitar pukul 12 siang. Tampil casual dengan polo shirt dan celana jeans, Menpar disambut oleh Ketua Board of Executives Jakarta Old Town Revitalization Lee Che Wei serta Kepala Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta Arie Budhiman.
Setelah melihat sejenak suasana di lapangan Fatahillah, Menpar bersama rombongan langsung menuju lantai 2 gedung Kantor Pos Indonesia. Di lokasi ini Menpar mendengar paparan tentang rencana revitalisasi kawasan Kota Tua.
Lee Che Wei menjelaskan, dalam melakukan revitalisasi pihaknya memperhatikan sejumlah hal. Yakni menjaga keaslian bangunan serta mengembangkanya menjadi bangunan budaya, pendidikan dan hiburan.
"Dan yang tidak kalah penting adalah akses, akan ada jembatan atau tempat penyeberangan (zebra cross) yang mengadopsi negara Hong Kong. Jadi semua pejalan kaki benar-benar dapat leluasa dan terhubung langsung ke tempat-tempat di kota tua," katanya.
Setelah melihat paparan dan program yang akan dijalankan, rombongan selanjutnya kembali ke lantai bawah. Di tempat ini Menpar menyampaikan apresiasinya terhadap program revitalisasi kota tua.
"Setelah mendengar paparan dari JOTR, saya rasa kawasan kota tua sudah siap. Tinggal kapan semua itu realisasi dan targetnya 2016 selesai," ujarnya.
Terlebih Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Games pada 2016 mendatang.
"Jadi kawasan Kota Tua benar-benar harus bersiap. Harus perbanyak juga event berkelas dunia yang sesuai dengan kota tua. Sehingga Jakarta sebagai kota pariwisata semakin terwujud," kata dia.