Rabu 29 Oct 2014 11:59 WIB

Jakarta Kota Budaya dan Wisata, Karawitan Terus Dilestarikan

Seni Karawitan (ilustrasi)
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Seni Karawitan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, berkomitmen untuk terus melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan musik tradisi karawitan agar dapat terus dikenal oleh masyarakat lokal dan internasional.

"Kami terus berupaya untuk melestarikan musik tradisi ini, untuk mengangkat citra Kota Jakarta menjadi kota berbudaya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budiman di Jakarta, Rabu (29/10).

Ia menjelaskan seni tradisi ini merupakan yang memiliki nilai strategis untuk membentuk jati diri bangsa yang tidak hanya berfungsi sebagai tontotan tetapi juga tuntutan bagi masyarakat.

"Saat ini, maraknya muncul bernagai industri hiburan, baik stasiun-stasiun televisi, home theater serta perkembangan seni kontemporer lainnya tentu mempengaruhi iklim seni tradisi," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, fenomena tersebut seyogyanya dipandang sebagai suatu tantangan yang harus disiasati dan didekati secara cerdas dan arif agar seni tradisi ini dapat terus eksis.

"Dengan adanya konser karawitan muda yang digelar pada Selasa (28/10) hingga Rabu (29/10) ini, tentu akan berdampak baik terhadap perkembangan musik tradisi ini dalam meningkatkan animo generasi muda untuk meneruskan kebudayaan ini," ujarnya.

Ia mengatakan penyelenggaraan konser karawitan ke-8 ini diharapkan mampu memotivasi generasi muda agar dapat terus melestarikan seni tradisi.

"Hal ini ini merupakan bentuk implementasi dan internalisasi nilai luhur kebudayaan sebagai wujud nyata kokohnya ketahanan budaya bangsa yang siap menjemput perkembangan dunia di era baru tanpa meninggalkan esensi nilai budaya warisan nenek moyang," ujarnya.

Komisi Nasional Indonesia (KNI) untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengelar Konser Karawitan Muda Indonesia (KMI) yang ke-8 pada 28 hingga 29 Oktober 2014 di Gedung Kesenian Jakarta.

Pada konser musik tradisi tersebut, menampilkan kelompok karawitan yaitu Raja Dogar dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut, Rebana Biang dari SMKN 57 Jakarta, Jegong Bali dari Jes Gamelan Fusion Bali, Gending Rampak Topeng dari Pusat Pengembangan Kesenian Cirebon.

Selanjutnya Sasano Gong dari Jakson Sasando NTT, Sike Rebana dari Sanggar Melati Kerinci Bengkulu, Taganing dari SMKN 11 Medan, Sumatera Utara dan Rampak Bedung Banten dari SMA 02 Pandeglang, Banten.

Hal ini merupakan salah satu upaya Jakarta semakin dikenal oleh wisatawan baik asing maupun lokal, dan juga memajukan seni budaya khas Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement