REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Baru Kabinet Kerja Arief Yahya baru saja dilantik kemarin, Senin (27/10).
Hari ini, dirinya langsung mengikuti acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Menteri sebelumnya, Mari Elka Pangestu di Gedung Sapta Pesona Jakarta.
Usai mengikuti Sertijab, Arief Yahya mengemukanan beberapa hal dalam sektor pariwisata negeri yang perlu diperbaiki. Menurutnya, pertumbuhan pariwisata memang cukup baik selama ini baik dilihat dari kunjungan turis, pendapatan negara melalui devisa dan lainnya.
"Akan tetapi pertumbuhan saja tidak cukup. Indonesia perlu mensejajari atau bertanding dengan negara-negara lain yang lebih dikenal dunia," ujar Arief, Selasa (28/10).
Dengan kata lain, menurut CEO PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) itu, nama Indonesia masih kalah atau tenggelam dibanding negara lain terutama di Asia. Dan salah satu penyebabnya menurut dia, Indonesia kurang gencar mempromosikan rekomendasi destinasi favorit untuk referensi turis khususnya mancanegara.
"Maka akan saya bikin semacam top ranking, 10 atau 20 ranking teratas tempat-tempat wisata Indonesia yang rekomen untuk dikunjungi. Kendati tentunya masih banyak destinasi wisata bagus lainnya, tapi sosialisai ranking ini perlu dilakukan," ujarnya.
Ditambahkan Arief, nantinya akan ada kriteria tersendiri tempat wisata yang bisa masuk top ranking. Menurut dia, selain lebih memudahkan turis, penciptaan ranking juga tentu akan membangun merek khas Indonesia sendiri di mata dunia.
"Daya jual harus ditingkatkan. Diharapkan akan mendongkrak Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan yang berdaya saing tinggi di dunia," katanya.
Advertisement