REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mungkin bagi Dominique Ansel kesuksesannya menciptakan cronut atau makanan hibrida dari croissant dan donut adalah berkah. Bagaimana tidak, selain memberi untung baginya cronut sudah berhasil ditiru dan dimodifikasi oleh banyak pembuat pastry di seluruh dunia.
Kepopuleran cronut bahkan menginspirasi Dunkin Donut membuat produk serupa. Perusahaan donat tersebut namun meminta agar produknya itu tidak disebut dengan nama cronut.
Kepada AP, Selasa (28/10), Dunkin Donut mengatakan akan meluncurkan produk bernama 'Croissant Donut' secara nasional mulai 3 November. Produk tersebut muncul satu tahun setelah Ansel meluncurkan cronut kreasinya.
Sebelum meluncurkan 'Croissant Donut' di Amerika, Dunkin Donat pernah mengeluarkan produk yang mirip di Korea Selatan. Donat tersebut diberi nama 'New York Pie Donut'.
John Costello, President of Global Marketing and Innovation Dunkin Donut, mengatakan pembuat roti telah mencampurkan donat dan croissant selama setidaknya 20 menit. Ia mengatakan Dunkin Donut juga secara konstan telah melacak pelanggan dan tren di dunia kue, termasuk mencari kombinasi beragam pastry sejak beberapa tahun terakhir.
''Apakah kita meniru toko kue spesifik di New York? Jawabannya, tidak,'' kaat Costello.
Nanti, 'Croissant Donut' akan dijual dengan harga 2,49 dolar AS lebih murah dibanding Cronut Ansel yang harganya 5 dolar AS. Harga donat baru ini namun lebih mahal dari donat Dunkin lainnya yang harganya hanya di kisaran 1 dolar AS.