REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR -- Sejumlah pelajar melakukan aksi 'selfie' di pameran Trienal Seni Patung Indonesia, Geleri Nasional Indonesia (GNI), Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Pameran yang bertajuk Versi merupakan salah satu pameran terbesar yang dilaksanakan Galeri Nasional Indonesia sejak 20 Oktober lalu.
"Pameran kaya gini kan jarang, jadi kita sempetin untuk selfie yang banyak," ujar Riska Nuansa Mahasiswa Universitas Indonesia, Jumat (24/10).
Riska mengatakan ada banyak pameran seni rupa yang bisa dijadikan tempat untuk 'selfie'. Salah satunya pameran dua sayap anyaman kayu yang menyediakan tempat di tengah untuk pengunjung 'berselfie' ria.
Sebanyak 53 karya terdapat di Galeri Nasional Indonesia. Peserta pameran berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Bali dan Makassar. Peserta pameran yang terpilih ialah para peserta yang menunjukkan konsistensi kerja, sikap serta konsep berkarya dalam pengembangan seni patung di Indonesia.
Ketua pelaksana pameran, Zamrud Setya Negara mengatakan antusias pengunjung sudah terlihat sejak pameran dibuka. Menurutnya pengunjung yang datang kebanyakan dari kalangan mahasiswa dan pelajar.
"Materi pameran berbentuk tiga dimensi memudahkan pengunjung untuk melakukan 'selfie'," ujar Zamrud.
Zamrud menjelaskan pengunjung yang melakukan aksi 'selfie' juga harus mengenal lebih jauh mengenai karya-karya yang terpajang di pameran tersebut. Pameran yang digelar merupakan proses wisata visual dengan berbagai macam objek di Galeri Nasional Indonesia.
"Pameran ini dilaksanakan bukan hanya sekedar menjalankan program, namun juga menecerdaskan melalui jalur Seni Rupa," kata Zamrud.
Pameran trienal diselenggarakan selama tiga tahun sekali. Tiga tahun sebelumnya sudah diadakan pameran seperti ini yang bertemakan Ekspansi.
Beberapa perupa patung ternama yang ada di pameran Versi adalah Sunaryo, Nyoman Nuarta, Dolorosa Sinaga, Anusapati, Entang Wiharso, Noor Ibrahim, S. Teddy, Iriante Karnaya, Gabriel Aris, Valasara, Pande Wayan dan perupa patung lainnya.
Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis tiket masuk. Acaranya juga diadakan lebih lama yakni hampir tiga minggu hingga 10 November nanti.
Tema Versi dalam pameran ini diusulkan oleh tim kurator yakni Rizki A. Zaelani, Asmudjo J dan Asikin Hasan. Pameran digelar di gedung A, B dan C Galeri Nasional Indonesia.