REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perangkat elektronik, seperti tablet, smartphone, dan video game bisa membuat anak-anak tetap terjaga di malam hari.
Para ahli di Rumah Sakit Anak Stony Brook Children, New York, pun menyarankan orang tua untuk tidak menaruh fasilitas
perangkat elektronik di kamar tidur anak. Menaruh perangkat elektronik di kamar tidur anak memberikan efek negatif pada kinerja sekolah mereka. Meskipun anak Anda tidak menggunakannya, namun lampu backlit pada perangkat tersebut bisa mengganggu tidur malam mereka.
"Cahaya lampu sinyal dari smartphone itu bisa mengganggu siklus tidur anak," kata Asisten Profesor Pediatri, Jill Creighton, dilansir dari Easy Good Health, Jumat (24/10).
Meskipun masing-masing anak memiliki kebutuhan tidur berbeda, US National Heart, Lung, and Blood Institute merekomendasikan bahwa anak-anak prasekolah harus tidur sekitar 11-12 jam setiap harinya. Sementara anak-anak usia sekolah tidur 10 jam per hari. Orang dewasa membutuhkan 7-8 jam tidur dalam sehari.
Hampir 72 persen remaja berusia 6-17 tahun memiliki rata-rata satu perangkat elektronik di kamar tidur mereka, menurut survei National Sleep Foundation. Anak-anak ini setidaknya akan terbangun selama satu jam - jika diakumulasikan - untuk memeriksa perangkat eletronik mereka, atau sekadar terjaga dalam tidurnya.
Orang tua perlu menegaskan aturan bagi anaknya. Menerapkan disiplin seperti membaca buku sebelum tidur, mendengarkan dongeng, mendengarkan musik sebelum tidur, bisa membantu anak Anda tidur lebih tenang.
Matikan seluruh peralatan elektronik ketika anak Anda tidur. Ide terbaik adalah anak-anak dilarang membawa perangkat elektronik mereka jika sudah jam tidur di kamar.