Kamis 23 Oct 2014 14:58 WIB

Meninggalkan Anak? Pilih Pengasuh dari Lembaga Profesional

Rep: CR05/ Red: Indira Rezkisari
Anak dan pengasuhnya.
Foto: Amin Madani/Republika
Anak dan pengasuhnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Kasus pembunuhan balita oleh pengasuhnya di Bekasi membuat miris orang tua mana pun yang bekerja dan menitipkan anaknya pada pembantu rumah tangga. Sebenarnya, apa sih yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal serupa?

Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Jawa Barat, Hatta Albanik, menilai apa yang dilakukan pengasuh yang tega membunuh anak yang dititipkan padanya sebagai perilaku yang menyimpang.

"Itu artinya pengasuh tersebut punya perilaku abnormal atau menyimpang," ujar Hatta saat dihubungi Republika Online, Kamis (23/10).

Dilanjutkan Hatta, masyarakat Indonesia terutama di perkotaan memang sudah lumrah menitipkan anak pada pengasuh. Banyak kendala yang membuat para orang tua modern itu tidak punya waktu sepenuhnya menemani sang anak.

Karena itu pemilihan pengasuh untuk anak harus selektif. Salah satu caranya dengan mengambil pengasuh profesional dari lembaga atau organisasi terpercaya.

"Memang kemungkinan negatif selalu ada. Bukan tidak mungkin pengasuh yang terorganisasi dengan baik juga akan melakukan penyimpangan," lanjut dia.

Akan tetapi kata Hatta, risiko buruknya lebih ringan ketimbang memilih pengasuh yang tidak jelas referensinya. Orang tua harus punya informasi dan referensi yang baik, tahu persis asal-usul dan hal lainnya mengenai pengasuh yang akan disewanya.

"Organisasi terpecaya itu sudah punya standar, diakui negara. Mereka melakukan seleksi yang bagus, sangat ketat memilih dan mendidik pengasuh yang akan disalurkan," ujarnya.

Pengasuh anak profesional juga lanjut Hatta, zaman sekarang sudah banyak tersebar seperti di tempat-tempat penitipan anak dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement