REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Marathon 2014 yang akan mengambil start dan finish di Monas, Minggu (26/10) diharapkan mampu menunjukkan Jakarta sebagai gerbang pariwisata Indonesia.
"Jakarta banyak ragamnya, agama, sejarah dan kota tuanya. Jakarta Marathon akan menunjukkan Jakarta sebagai gerbang Indonesia atau jendela Indonesia," kata Direktur Promosi Konvensi, Insentif, Event dan Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (kemenparekraf), Rizki Handayani Mustafa di Jakarta baru-baru ini.
Ia mengatakan Jakarta adalah ibu kota negara, namun ada anggapan tidak layak seperti polusi, karena itu dengan even Jakarta Marathon yang ke dua, mau ditunjukkan bahwa daerah ini layak huni dan tempat berbaur masyarakat dari berbagai tempat.
"Ada Boston Marathon, Tokyo Marathon dan dengan kegiatan seperti ini semakin menunjukkan positioning negara tersebut. Kami harapkan dengan Jakarta Marathon ini akan menjadi ajang promosi bahwa Jakarta layak huni," katanya.
Menurut dia, marathon telah menjadi gaya hidup yang dapat menyedot perhatian orang muda dan dewasa dan itu dapat dilihat manakala pemerintah provinsi DKI Jakarta menggelar hari bebas kendaraan bermotor (car free day) setiap pekannya.
Karena itu, ketika ide menggelar Jakarta Marathon 2014 disampaikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar kepada Gubernur DKI Jakarta saat itu Joko Widodo, langsung menerima dan menyatakan Jakarta siap menjadi tuan rumah.
Ia menambahkan Jakarta Marathon 2014 akan menjadi ajang promosi wisata Indonesia, dan untuk mempromosikannya membutuhkan destinasi.