Sabtu 18 Oct 2014 17:49 WIB

Nyok, Kite ke Jajanan Kampung Betawi Situ Babakan

Rep: c94/ Red: Winda Destiana Putri
Mal Artha Gading
Foto: Dok. Republika
Mal Artha Gading

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tehyan khas Gambang Kromong mengalun memainkan nada lagu khas betawi kicir-kicir hingga lagu seniman Betawi Benyamin.

Festival Jajanan Kampung Betawi Situ Babakan telah dibuka, Jumat (16/10) Pukul 07.00 betempat diselasar halaman depan Mal Artha Gading (MAG) yang menjadi salah satu rangkaian perayaan ulang tahun ke-10nya.

"Beli nasi uduk di kampung sawah, Beli singkong diwarung bang matin, Kalau disuruh duduk di bangku saya. Tolong rombongan saya dihormatin,"sahut-sahutan Palang Pintu, pantun Bang Rojali ke Bang Amat ke penerima tamu.

Rombongan datang dari depan gapura bercorak Betawi mereka didampingi ondel-ondel yang melenggak-lenggok beriringan dengan musik khas Betawi. Suara petasan menambah kemeriahan ketika rombongan sudah melewati pagar jagoan. Arak-arakan tersebut menuju panggung, pementasan dimulai Gambang Kromong mulai memainkan alunan musiknya mengiringi penari Jaipong yang menjadi pemandu para rombongan duduk.

Dalam rombongan hadir Camat Kelapa Gading Ahmad Ya'la mewakili Walikota Jakarta Utara dan Cynthia Rangel sekalu Plt. General Manager MAG. Gong pun dipukul bersama-sama di atas panggung menandakan dimulainya acara Kampung Jajanan Betawi Situ Babakan.

Pihak MAG mengadopsi tema Kampung Betawi Situ Babakan agar lebih dikenal masyarakat secara luas khususnya pengunjung yang datang ke sana.Ciri nuasa Kampung Betawi amat terasa di festival ini dari mulai dekorasi rumah tradisionalnya hingga minuman dan makanan yang menjadi sorotan utama yang bediri di tenda depan panggung.

Begitu datang pengunjung langsung antri untuk menukarkan uangnya dengan tiket khusus yang hanya berlaku saat festival ini berlangsung.

Uniknya, yang digunakan sebagai tiket adalah kertas dengan nilai nominal yang sama seperti Rp 10 ribu ditukar dengan 10 uang festival.

"Ketika mengembalikan sisa pembelian dengan uang kertas juga,"ujar Nana Mega (23 tahun) asal Surabaya. Tiket uang ini tersedia dari nominal seribu hingga 10 ribu.

Dalam Festival ini UKM binaan Pemerintah Administrasi Kota Jakarta Utara menyajikan jajanan seperti Bir Peletok, Nasi Ulam, Laksa Betawi, Kerak Telor, Ketopkrak Sayur Ci'eng, Rujak Asinan Betawi, dan Jali-Jali dapat dinikmati disetiap harinya.

Tidak hanya makanan khas betawi, Jajanan cemilan khas betawi pun disediakan di UKM itu seperti Kembang Goyang, Kue Akar Kelapa, Geplak Betawi, Dodol Betawi, hingga telor asin herbal yang menjadi andalan karena pernah menjadi juara satu nasional.

Dalam acara itu sejumlah kuliner nusantara berjejer menjual ciri khasnya masing-masing. Di antaranya yang jarang dijumpai seperti Serabi Solo, Tape Uli, Ketan Susu, Sawung Petok, Tahu Tek-Tek, Sate Marangi, Kue Cucur, Mie Kocok Bandung, Bakmie Jawa, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya kuliner, para pengunjung festival Jajanan Kampung Betawi Situ Babakan ini juga bisa menikmati wahana rekreasi seperti Tong Setan (aktrasi motor), Kicir-Kicir, Kora-Kora, Carousell, kereta mini serta berbagai macam permainan pasar malam namun dengan kelengkapan yang aman, bersih, dan tidak terklesan kumuh.

Dalam sambutan acara tersebut Ahmad Ya'la mengungkapkan kultur dan budaya yang berada di Jakarta berbaur dengan masyarakat Betawi, maka harus terus dikembangkan. "Dengan Nuansa Betawinya, mari kita jaga bersama-sama. Sebab Jakarta bukan hanya milik Betawi tetapi milik Indonesia, namun harus melestarikan budaya dasar di Jakarta ini"ucapnya

Sementara dalam sambutannya Cynthia Rangel menyampaikan acara ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kebudayaan Betawi agar mengenal lebuh jauh Situ Babakan yang merupakan cagar budaya Betawi. Sehingga, katanya,  perlu diketahui oleh masyarakat luas dan sekaligus memberi pengalaman wisata kuliner kepada pengunjung MAG. "27 Oktober 2004, merupakan awal pertama mal ini beroprasi, sehingga kedepannya Kampung Jajanan Betawi ini menjadi salah satu agenda rutin," kata kepada Republika.

Kampung Jajanan Betawi Setu Babakan ini akan berlangsung hingga 2 November mendatang. Senin-Jumat Pukul 15.00-22.00 dan tiap akhir pekan buka lebih awal Pukul 12.00. Renca ke depannya pihak Mal Artha Gading akan mengusung lima tema yang berbeda dari lima wilayah di Provinsi DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement