Sabtu 18 Oct 2014 17:18 WIB

Jelang Tahun Baru Islam, Kepulauan Seribu Diserbu Wisatawan

Rep: C94/ Red: Winda Destiana Putri
pulau bidadari
Foto: baliwww.com
pulau bidadari

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SERIBU -- Sejumlah Penginapan di Kepulawan Seribu sudah ludes dipesan wisatawan. Hal ini dikarenakan libur 1 Muharram atau Tahun Baru Islam yang jatuh pada pekan depan.

Diperkirakan jumlah wisatawan Menjelang libut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 H yang jatuh jatuh pada 25 Oktober mendatang mencapai 30 ribu orang.

Kepulauan Seribu ada 430 lokasi penginapan yang terdiri dari resort dan home stay. Wisatawan akan tersebar di lima wilayah diantaranya Pulau Tidung, Pramuka, Harapan, Pari, Untung Jawa dan Pulau Harapan.

Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu menyebutkan jumlah wisatawan yang sudah terdata mencapai angka 20 ribu dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 30 ribu orang.

"Rata-rata hari libur biasa hanya mencapai 5 ribu," Kata Mickey Musleh Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu (AJWKS), Sabtu (18/10).

Dirinya menjelaskan, pesanan paket wisata tersebut habis terjual sejak satu bulan lalu. "Rata-rata wisatawan berasal dari wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat," ujarnya.

Umumnya wisatawan datang ke sana untuk menikmati wisata snorkeling di terumbu karang setiap pulau dan menikmati suasana kenyamanan pantai.

Dalam mengakomodidasi seluruh wisatawan AJWKS sediakan 30 unit kapal tradisional yang memiliki daya tampung 200 hingga 300.

Tarif yang dikenakan terhadap pengunjung bila ingin berkunjung ke Kepulauan Seribu Rp 350 sampai 400 ribu. Pihaknya menjelaskan bila jumlah pengunjung mencapai 30 ribu omset dapat diperkirakan hingga Rp

9 milliar.

Dia menambahkan bahwa seluruh jasa penginapan sudah tidak menerima pengunjung tambahan. "Banyak wisatawan yang sudah membayar uang booking terpaksa kembalikan," ujarnya.

Asep Syarifudin selaku Bupati Pulau Seribu mengatakan semenjak lokasi ini dijadikan destinasi wisata membuat wisatawan yang datang bertambah. Hingga akhirnya ia menargetkan jumlah kunjungan wisatwan mencapai dua juta pengunjung.

"Meskipun sarana yang kami miliki kurang menunjang, kunjungan wisatawan tetap tinggi. Kami memang masih membutuhkan tambahan kapal untuk mengangkut wisatawan," paparnya.

Asep menghimbau kepada masyarakatnya agar pemilik home stay dapat menjaga kebersihan, moral serta dapat menjadi tuan rumah yang baik.

Selain itu dirinya juga menghimbau kepada masyarakat yang memiliki home stay agar segera mengurus perizinan perubahan peruntukan sehingga mengantongi izin.

"Karena masih banyak home stay yang belum mengurus izin," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement