Ahad 12 Oct 2014 15:52 WIB

Korban Pelecehan Anak Terbanyak di Australia Berasal dari Indonesia

Rep: cr07/ Red: Maman Sudiaman
Pelecehan anak - ilustrasi
Pelecehan anak - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Kemiskinan di Indonesia ternyata membuka peluang bagi oknum pelecehan seksual pada anak-anak. Tak tanggung-tanggung, anak-anak tersebut kerap menjadi korban pelecehan bagi para pelancong.

Parahnya lagi, Indonesia menjadi pilihan nomor satu bagi para penderita pedopilia untuk memuaskan hasrat mereka via Internet melalui webcam.

Kepala polisi Federal Australia, Chris Sheehan mengatakan jika para oknum - yang disebut Malcolm - kerap datang ke Indonesia untuk mencari anak-anak yang akan dijadikan korban sejak tiga tahun ke belakang. Bahkan sejak 2013, jelas Chris, Malcolm datang ke Bali atau Lombok untuk mencari korban sekitar empat hingga enam pekan selama tiga bulan.

Dalam memburu korbannya, Malcolm menggunakan 'teman' di Indonesia. Nantinya, 'teman' tersebut akan mendapatkan sejumlah uang yang akan ditrasfer melalui Western Union.

"Kami mendapat informasi berdasarkan penyelidikan bresama kepolisian Indonesia yang memiliki hubungan dengan keluarga korban," beber Chris kepada Fairfax Media di Jakarta seperti dilansir dari laman Smh.com.au, Ahad (12/10).

Sayangnya, hal tersebut belum menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, menurut Natalia Perry, aktifis perlindungan anak mengatakan jika halangan untuk menghentikan hal tersebut justru datang dari kepolisian lokal.

"Mereka mengaku harus menjaga indentitas Bali sebagai 'Pulau Surga'," jelas Natalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement