REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Stefanus Ratoe Odjoe mengatakan hingga kini belum ada maskapai yang berminat untuk melayani rute penerbangan internasional Kupang-Darwin.
"Sejumlah maskapai penerbangan sudah melakukan survei terhadap rute penerbangan Kupang-Darwin, tetapi belum ada yang menyatakan minat untuk beroperasi karena dari sisi bisnis kurang menguntungkan," kata Stefanus Ratoe Odjoe, di Kupang, Jumat (10/10).
Ditambahkan olehnya, hal itu terkait perkembangan usulan Pemerintah Provinsi NTT untuk pembukaan rute penerbangan internasional Kupang-Dili-Darwin.
Usulan penerbangan internasional ini antara lain untuk mendukung sektor pariwisata setelah ditetapkannya biawak raksasa Komodo sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia pada tahun 2013 lalu.
Selain itu, letak wilayah Nusa Tenggara Timur yang sangat strategis karena sebagai wilayah terdepan pada sabuk selatan internasional, yang berbatasan laut Australia dan darat dengan Timor Leste.
Hal penting lain adalah dengan adanya penerbangan internasional Kupang-Dili-Darwin, akan mendukung pengembangan segitiga pertumbuhan ekonomi Kupang-Dili-Darwin, kata Ratoe Odjoe.
Menurut dia, dari hasil survei yang dilakukan oleh sejumlah maskapai, minat orang NTT untuk ke Darwin melalui Bandara El Tari Kupang cukup tinggi, tetapi sebaliknya dari Darwin-Kupang kurang diminati.
Masyarakat di Darwin, Australia, lebih suka melakukan perjalanan melalui Bali, sebelum ke wilayah lain di Indonesia.
"Untuk rute penerbangan Kupang-Dili pp memang tidak ada masalah dan saat ini tinggal menunggu penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah RI dengan Timor Leste," katanya.
Dia berharap ada maskapai yang siap melayani rute penerbangan itu untuk beberapa waktu, walaupun pada awal pembukaan rute itu, maskapai harus siap merugi.