Rabu 08 Oct 2014 18:57 WIB

Yuk, Lihat Pameran Batik Karya Maestro Zaman Dulu

Batik
Foto: Prayogi/Republika
Batik

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Produsen rokok nasional PT Wismilak Inti Makmur, Tbk, siap memamerkan puluhan kain batik kuno antara tanggal 9-15 Oktober 2014 di Grha Wismilak Jalan Dr Soetomo, 27 Surabaya.

"Kegiatan ini kami hadirkan guna meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kekayaan budaya bangsa," kata Chief Personnel PT Wismilak Inti Makmur, Tbk, Henry Najoan pada jumpa pers Wismilak Ragam Pesona Batik di Surabaya, Jatim, Rabu (8/10).

Dalam acara tersebut, ungkap dia, dari puluhan kain batik akan dipamerkan sejumlah batik kuno khas masyarakat pesisir di Pulau Jawa. Seperti koleksi kain batik Keraton Sumenep, Madura, Pekalongan, Cirebon, Lasem, dan Sidoarjo.

"Kehadiran sejumlah batik juga untuk menunjukkan jejak budaya yang ditinggalkan oleh para kreator batik jaman dulu yang mempengaruhi perkembangan batik masa kini. Apalagi kami juga menghadirkan batik berusia ratusan tahun dan berharga ratusan juta rupiah," ujarnya.

Kain batik tersebut, jelas dia, memiliki pesona tersendiri karena hasil karya maestro batik jaman dulu itu mampu mempengaruhi perkembangan desain atau motif batik terkini.

Beberapa nama pembatik, jelas dia, yang berasal dari Pekalongan dan jejaknya masih terasa sampai sekarang di antaranya Oey Soe Tjoen dan Lim Ping Wie. "Selain itu terdapat nama Liem Boen In, Na Swa Hien, Oey Kok Sing atau Oey Siok Kim dan Oh Ju May. Mereka juga akan meramaikan pameran batik di sini. Ada pula batik kuno yang akan dipamerkan di antaranya dari Lasem dan Sidoarjo," tuturnya.

Pada pembukaan pameran, tambah dia, direncanakan akan dibuka oleh Nina Kirana Soekarwo (istri Gubernur Jatim). Saat itu juga akan dilakukan lelang beberapa barang yang akan disumbangkan ke Sanggar Alang-alang. Mereka sengaja dipilih karena telah mendampingi anak-anak jalanan dalam berkreasi.

"Batik yang akan dilelang itu berupa satu wayang golek kimono, satu golek Madura, satu syal untuk pria, dan satu selendang untuk wanita," ujarnya.

Ia berharap, pada agenda itu banyak donatur di Surabaya yang tertarik berbagi dalam lelang ini sehingga bisa memberikan manfaat terhadap anak-anak jalanan tersebut. Selama pameran juga diadakan workshop batik.

"Seperti diketahui, Jawa Timur mempunyai ciri khas motif dan warna batik tersendiri," katanya. Ia melanjutkan, untuk lebih mengembangkan motif, warna dan pilihan tekstil dan serat alam pihaknya bekerja sama dengan Buana Alit Gallery Jakarta dan Perajin Batik serta wayang golek sekaligus mengadakan pelatihan. Misalnya, "workshop" perkembangan desain dan warna dan penggunaan tekstil serat alam sebagai pilihan untuk pembatikan.

"Kami yakin dengan adanya acara pameran dan workshop maka dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan batik di Jawa Timur pada masa mendatang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement