REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKLINGGAU, SUMATERA SELATAN -- Bagi wisatawan yang datang ke lokasi wisata Bukit Sulap yang ada di Lubuklinggau, Sumsel, dihimbau untuk tidak merusak alam.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh petugas Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah Musirawas/Lubuklinggau, Sumatera Selatan, mengimbau para pengunjung obyek wisata Bukit Sulap untuk tidak merusak dan mengambil berbagai jenis flora dan fauna di sekitar kawasan tersebut.
Di sekitar kawasan obyek wisata Bukit Sulap yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Regional V Sumatera Selatan terdapat banyak flora dilindungi antara lain bambu berduri dan jenis bunga langka yang diduga banyak diambil pengunjung akhir-akhir ini, kata Seksi TNKS Regional V Lubuklinggau/Musirawas Miskun, Selasa.
Fauna khas itu keberadaannya sudah menjadi mata pencarian warga sekitarnya untuk dibingkai dan dijual kepada pengunjung dengan harga cukup tinggi, namun ada juga pengunjung mengambil sendiri dalam kawasan hutan tersebut.
Hal itu acap kali dipregoki petugas TNKS setempat dan sudah diberi peringatan bahkan hasil curian itu diamankan dan dikembalikan ke kawasan hutan, namun untuk menindak warga tersebut adalah wewenang polisi.
"Kami akan bekerja sama dengan polisi dalam jajaran Polres Lubuklinggau untuk mengamankan flora dan fauna dari ancaman pengunjung dan pemburu khusus yang beroperasi secara liar," tandasnya.
Kawasan TNKS Regional V sumatera Selatan itu luasnya seluruhnya mencapai 6.600 hektar terdapat beraneka ragam flora dan fauna dilindungi, dilokasi dekat kawasan obyek wisata Bukit Sulap itu terdapat bebatuan cadas yang selama ini dijadikan warga untuk koleksi batu giling sebagai kebutuhan rumah tangga.
Dalam kawasan TNKS seluas itu terdapat zona pemanfaatan sekitar 210 hektar sebagai lokasi penelitian, pendidikan dan wisata, di lokasi itu terdapat bahan batu giling tadinya sering di ambil warga secara liar, tapi kalau sekarang sudah dilakukan pengawasan secara ketat.
Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan pengwasan dan sosialisasi terhadap pengujung atau pun pendaki bukit yang masuk ke kawasan TNKS Bukit Sulap karena akhir-akhir ini jumlah pengjung ke Bukit Sulap mengalami peningkatan khususnya di hari libur biasa dan libur Nasional, ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lubuklinggau Yana Pardiana berjanji akan membantu petugas TNKS dalam mengamankan kerusakan lingkungan dan pencurian flora dan fauna di sekitar obyek wisata Bukit Sulap tersebut.
"Kami mengimbau pengunjung untuk tidak melakukan pengambilan berbagai jenis flora dan aneka raga hayati di kawasan tersebut, karena seluruhnya dilindungi. Di samping itu harus ikut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," tuturnya.
Ia mengatakan untuk meningkatkan pengamanan di wilayah itu, pemerintah daerah akan membangun kantor unit pelaksana teknis dari Disbutpar di lokasi obyek wisata Bukit Sulap tersebut.
"Di kawasan itu, rencananya akan kita bangun Kantor UPTD untuk mengawasi lokasi, khususnya para pengujung dan dihapkan pengujung atau pun pendaki dapat menjaga flora dan kebersihan di Bukit Sulap tersebut, ujarnya.