REPUBLIKA.CO.ID, BIAK, PAPUA -- Berbagai objek wisata alam dan budaya yang dimiliki masyarakat Biak diharapkan memiliki sarana dan prasarana penginapan yang memadai.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Biak Numfor, Papua, Rudolf Boy Ronsumbre mengharapkan berbagai lokasi objek wisata alam dan budaya dilengkapi fasilitas penginapan (home stay) bagi wisatawan.

"Banyak lokasi objek wisata alam yang menjadi favorit dikunjungi wisatawan mancanegara tetapi belum disediakan penginapan dikelola penduduk lokal," tutur Ketua HPI Rudol Boy Ronsumbre di Biak, Senin (6/10).

Ia mengakui jika fasilitas penginapan dibangun pemkab, maka masyarakat adat yang menjadi pusat objek wisata akan mendapatkan penghasilan dari turis mancanegara.

Seperti contoh, di daerah lokasi tempat wisata diving yang berada di wilayah Biak Utara dan kepulauan Padaido jika dilengkapi penginapan maka turis yang berkunjung akan fokus melakukan aktivitasnya.

"Beragam objek wisata alam dan budaya Biak sangat berpotensi mendatangkan uang untuk masyarakat lokal, ya namun peluang ini kurang dioptimalkan pemangku kepentingan kepariwisataan setempat," ujar Boy Ronsumbre.

Kegiatan ekonomi kreatif masyarakat juga akan bergairah, jika fasilitas pendukung seperti penginapan serta sarana lain wisatawan tak disiapkan sulit ekonomi warga berkembang.

"HPI selaku organisasi pramuwisata yang profesional telah menyampaikan gagasan pengembangan kepariwisataan daerah tetapi hingga sejauh ini masih belum mendapat respons instansi terkait," ujarnya.

Berdasarkan data objek wisata sejarah dan alam laut Biak, di antaranya goa Jepang, monumen perang dunia II, taman laut kepulauan Padaido, air terjun Warsa masih menjadi tujuan wisata turis nusantara dan wisatawan mancanegara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika