REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski mayoritas penduduknya tidak beragama Islam, sebagian tempat wisata di Korea Selatan sudah menyediakan fasilitas yang memudahkan para turis Muslim.
"Misalnya mushola dan tersedianya makanan halal," kata Tourism Marketing Officer Korea Tourism Organization Irma Maulida di Korea-Indonesia Festival 2014, Ahad (5/10).
Dia menjelaskan salah satu tempat yang menyasar turis muslim adalah Gyeonggi-do. Tempat-tempat hiburan di Gyeonggi-do yang menyediakan tempat ibadah bagi umat Muslim meliputi Everland, Korea Folk Village di Yongin, Petite France di Gapyeong, Skin Anniversary di Paju dengan Woongjin Playdoci dan Aiins World di Bucheon.
Menu makanan halal pun tersedia di tempat hiburan tersebut, misalnya di Korean Folk Village ada Sanchae Bibimbab, Seafood Kalguksu (berisi kerang dan udang), Seafood Pajeon (berisi kerang, cumi, udang) dan Soft tofu stew, juga menu pasta seafood di Petite France.
Di Skin Anniversary Beauty Town di Paju, terdapat ruang bawah tanah di mana tersedia masakan Korea semi prasmanan yang halal.
Gyeonggi-do memiliki restoran-restoran yang menyediakan menu makanan halal. Beberapa di antaranya adalah Namiok, restoran khusus tumis rusuk ayam,yaitu ayam panggang berbumbu pasta cabai merah dan sayuran yang dipanggang di atas piring besi.
Restoran yang terletak di pulau Nami itu menjual tumis tulang rusuk ayam menggunakan ayam yang disembelih sesuai tata cara Islam.
Di Bugyeongjeong, ada makanan pollack beku rebus dan pollack beku kukus. Pilihan makanan halal bisa dijatuhkan pada restoran vegetarian Loving Hut yang tidak mengandung bahan hewani.
Selain itu, makanan halal juga dapat disantap di restoran India atau Nepal seperti restoran Delhi Dhaba di kota Suwon yang menjual ayam tandoory, nan, kari dan kebab.
Ada pula Restoran Kasam dan Swoyambhu di Suwon yang juga menyediakan menu khas India dan Nepal.