REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari tujuh minat khusus pariwisata yang ditetapkan pemerintah, sektor Meeting, Insentif, Convention dan Exhibition (MICE) disebut paling potensial dan efektif dalam mendatangkan wisatawan. Hal itu dikemukakan Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), Wiryanti Sukamdani, Selasa (30/9), di Jakarta.
"Kalau kita bicara satu kali eksibisi saja, yang datang pasti banyak sekali. Mulai dari eksibitor, mereka pasti pasti tidak datang seorang diri dan biasanya memiliki lama tinggal cukup lama," kata Wiryanti Sukamdani dalam diskusi bertajuk "Indonesia Sebagai Surga Wisata Mice Dunia".
Selain itu, dalam eksibisi juga tercipta peluang dagang dan transaksi yang cukup besar.
"Biasanya setelah acara mereka (eksibitor) akan jalan-jalan dan membeli oleh-oleh. Ini multiplyer effect dari MICE," kata dia.
Indonesia, kata Yanti, sesungguhnya memiliki potensi menjadi surga wisata MICE dunia. Karena memiliki sejumlah destinasi wisata pendukung yang dapat mencapai tujuan tersebut, mulai dari wisata alam, bahari dan gunung. Terlebih Indonesia memiliki ragam budaya serta kekayaan alam yang dapat menjadi kekuatan untuk menjadi tempat digelarnya MICE.
BPPI mencatat, pada 2013 kontribusi MICE dalam kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 40 persen.
"Kami menargetkan pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisman bisa mencapai 20 sampai 25 juta dan 275 juta perjalanan wisatawan nusantara. Angka itu bisa dicapai salah satunya dengan mendongkrak kinerja sektor MICE," katanya.
Kendati memiliki potensi dan peluang yang besar, MICE masih memiliki sejumlah masalah. Yang paling utama adalah keterbatasan ruang untuk convention dan exhibition. Bahkan ketersediaan ruang untuk MICE di Indonesia yang mampu menampung 6.000 orang hanya ada di Jakarta dan Bali.
Sementara Surabaya, Medan, Manado, Makassar, Bandung, Solo, Yogyakarta masih menjadi potential destination sedangkan kota Padang, Batam, Bintang, Palembang, Semarang, Balikpapan dan Lombok berada dalam emerging destination.
"Selain juga persoalan mendasar seperti infrastruktur, aksesibilitas, sumber daya manusia, dan konektivitas," kata dia.
BPPI berharap kedepannya Indonesia benar-benar bisa memaksimalkan potensi MICE. Salah satunya dengan merangkul asosiasi profesi tingkat dunia untuk menyelenggarakan acara di Indonesia.
Selain itu mendorong event cross border (daerah perbatasan) untuk membuat acara pariwisata yang berkualitas seperti yang telah dilakukan selama ini yakni Bintan Triathlon, Tour de Bintan, dan lainnya.