REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki rekening bersama kerap menjadi kebingungan antara suami dan istri. Perlukah sebenarnya suami istri punya satu rekening bareng-bareng?
Bila memutuskan untuk memiliki rekening bersama, pertanyaan selanjutnya, yakni bagaimanakah cara yang pas?
Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan bahwa rekening bersama bisa dibuka jika pasangan memiliki tujuan finansial sama, misalnya untuk biaya pendidikan anak, investasi, keperluan bulanan, atau membeli rumah dan kendaraan. “Tujuan ini harus dibicarakan dan disetujui oleh suami dan istri,” ujarnya.
Jangan sampai ada salah satu pihak yang tidak setuju sehingga menimbulkan pertengkaran. Tidak menutup kemungkinan salah satu pihak menggunakan saldo rekening tersebut untuk keperluan pribadi tanpa diketahui pasangannya.
Safir menyebut banyaknya uang yang dimasukkan, baik oleh suami atau istri, ke rekening bersama haruslah ditentukan, misalnya 50 berbanding 50, 60 berbanding 40, ataupun 70 berbanding 30. “Sumbernya dari mana juga harus ditentukan, apakah itu dari gaji bulanan atau pemasukan lain,” katanya.
Meski telah hidup berumah tangga, bahkan hingga bertahun-tahun sekalipun, masih ada kemungkinan pasangan bercerai. Untuk itu, ia mengimbau lebih baik suami dan istri mendiskusikan apa yang terjadi dengan rekening bersama itu jika mereka berpisah.