REPUBLIKA.CO.ID,SORONG--Pertamina tetap memelihara sumur kilang minyak tua di Klamonotersebut. Selain itu, pengeboran juga masih dilakukan setiap hari. Saat ini, di stasiun pengumpul Klamono ada lima kilang dengan kapasitas masing-masing 2.500 barel.
Dari lima kilang itu, tiga di antaranya sebagai area pemisahan minyak dengan air. Kemudian, dua kilang lagi untuk sebagai area pengumpul minyak sebelum didistribusikan ke Pertamina EP yang ada di Sorong untuk kemudian diangkut melalui jalur laut menuju Sumsel.
"Sebenarnya, sumur tua ini pernah berjaya pada zaman Belanda lalu. Kabarnya, hasil produksinya sampai 5.000 barel per hari," ujar Supervisor Bagian Operasi Produksi dan Pengumpulan Stasiun Pengumpul Minyak Pertamina EP Klamono Muhammad Irfan, pada akhir pekan lalu.
Daud Kirokay (46 tahun), penduduk setempat, mengaku, keberadaan sumur minyak itu sangat membantu masyarakat sekitar. Karena, penduduk asli Klimono bisa mendapatkan pekerjaan.
"Kami punya pekerjaan atas keberadaan sumur minyak ini," ujarnya.
Sementara itu, Asistant Manager Petroleum Engineering Pertamina EP Field Papua, Nugroho Susetyo, mengakui, pihaknya sulit melakukan eksplorasi di kawasan Pamalu. Meskipun sulit, produksi lifting minyak Pertamina surplus atau bisa melampau target.
"Seperti bulan sekarang, target lifting kami sebesar 1.005 barel per hari," ujarnya.