REPUBLIKA.CO.ID, WARWICKSHIRE – Setiap orang sepakat mengabaikan anak adalah suatu kejahatan. Namun, banyak orang tak sadar jika orang tua yang overprotektif atau terlalu melindungi justru bisa lebih membahayakan anak.
Dari studi yang dilakukan University of Warwick Medical School, ditemukan bahwa anak-anak yang tumbuh tanpa perhatian orang tua, bisa rusak secara emosional. Tapi umumnya, mereka menemukan cara untuk bisa menjaga diri mereka sendiri.
Lain hal dengan efek dari orangtua yang berlebihan dalam mengasuh anak. Anak-anak ini berpotensi lebih besar untuk gagal berkembang di masa dewasa mereka.
Menurut Dieter Wolke, peneliti studi tersebut, efek jangka pendek yang dialami anak-anak yang diasuh dengan berlebihan, akan meningkatkan risiko diganggu dan mengalami bullying.
Penelitian melakukan meta-analisis dari 70 studi pada 200.000 anak-anak.
Dukungan orang tua kemudain dilihat sebagai aspek penting untuk mencegah tindakan bullying. Kendati demikian, jika orang tua terlalu keras dan ikut campur untuk menahan bahaya, justru akan menyakiti anak secara psikologis. Mereka akhirnya tak punya pertahanan diri, sehingga mudah dibully.
“Cara yang baik bagi mereka adalah dengan mendidik mereka agar kompeten, bisa mengatur diri sendiri, dan dapat diandalkan,” kata Wolke, disitat dari The Huffington Post, Jumat (12/9).
Anak-anak, menurut Wolke, perlu berurusan dengan stres dalam dosis ringan. Hal ini berguna agar tubuh anak bisa melawan infeksi nyata dan membangun pertahanan diri. Anak-anak perlu mengalami konflik, agar bisa menangani masalah-masalah yang lebih besar.