REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi menjadikan olah raga tradisional sebagai ikon kota seperti silat, bola lengeun seni (bola tangan api) atau boles dan ngageulis atau ngagotong lisung (menggotong lisung).
"Untuk mewujudkan hal tersebut rencananya kami akan menerbitkan surat keputusan tentang penetapan seni tradisional bela diri silat, boles dan ngageulis sebagai ikon Kota Sukabumi," kata Wali Kota Sukabumi, M Muraz kepada wartawan, Ahad (7/9).
Menurut Muraz, sebelum dibuatkan SK tersebut pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu oleh seluruh instansi yang berkompeten apakah olah raga seni tersebut layak atau tidaknya dijadikan ikon seni Kota Sukabumi. Jika dari hasil pengkajian olah raga tersebut layak menjadi ikon maka pihaknya akan segera menerbitkan SK.
Lebih lanjut, keberadaan seni tradisional tersebut penting dijaga dan dipelihara karena positif dan besar manfaatnya bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat, khususnya dalam upaya melestarikan eksistensi seni tradisional.
Keberadaan seni tradisional ini bisa menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Sukabumi yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, karena selama ini Kota Sukabumi hanya terkenal sebagai kota perdagangan dan jasa, bukan kota tujuan wisata.
"Disamping akan menerbitkan SK, kami juga akan mengirim surat kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI agar pihaknya mengetahui bahwa olah raga seni tradisional bela diri boles dan ngageulis ini, bisa dijadikan ikon seni," tambahnya.
Muraz mengatakan dengan dijadikannya ikon diharapkan Kota Sukabumi tidak hanya menjadi tempat tujuan perdagangan dan jasa saja, tetapi tempat wisata yang menyajikan olah raga dan seni tradisional, karena diakui daerah yang dipimpinnya ini sangat minim tempat wisata alamnya.
"Kami juga akan mengembangkan seluruh potensi alam yang dimiliki Kota Sukabumi seperti tempat pemandian air panas dan rencananya akan membuat areal wisata arum jeram dengan memanfaatkan sungai yang melintas di Kota Sukabumi," katanya.