Sabtu 30 Aug 2014 17:53 WIB

Wamen Parekraf Ingatkan Pentingnya Wisata Bahari yang Terintegrasi

Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberhasilan Indonesia dalam menjaring wisatawan masih tertinggal dengan negara-negara sekitar seperti Malaysia, Singapura atau Thailand. Padahal Indonesia memiliki potensi pariwisata yang begitu besar. Salah satunya adalah wisata bahari (marine tourism). 

"Indonesia punya 17 ribu pulau. Bayangkan kalau satu pulau bisa mendatangkan wisatawan seribu saja, berapa total dari pulau-pulau itu. Maldives saja hanya punya 4.000 pulau, Australia juga lebih sedikit, tapi mereka lebih baik," kata Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) saat membuka Indonesia Tourism & Creative Economy Fair (ITCEF) 2014, di Jakarta.

Sapta menjelaskan, dalam wisata bahari wisatawan dapat banyak melakukan aktivitas. Mulai dari diving, sailing, fishing, surving, dan lainnya. 

"Bahkan kalau yang tidak suka, mereka bisa bersantai di pinggir pantai, atau bahkan tinggal di hotel sambil menikmati suasana," ujar Sapta. 

Untuk itu pemerintah mendorong terciptanya paket wisata yang mengintegrasikan antara wisata bahari dengan fasilitas penunjang seperti hotel, transportasi, kuliner bahkan industri kreatif yang lekat dengan pariwisata. 

"Produk ini belum ter-develope dengan baik, bagaimana kita buat paket yang terintegrasi," kata Sapta. 

Jika ini bisa terwujud, bukan tidak mungkin rencana pemerintahan mendatang untuk mendatangkan 20 juta wisatawan pada 2019 bisa tercapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement