Sabtu 30 Aug 2014 12:56 WIB

Sapta Nirwandar Dorong Keraton Jadi Sentra Budaya dan Pariwisata

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar bersama Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat S
Foto: ist
Wamen Parekraf Sapta Nirwandar bersama Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat S

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki lanskap kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Mulai dari keindahan panorama alam, situs sejarah, artefak, arsitektur, kuliner, karya seni, kerajinan dan lain-lain. 

"Dengan keanekaragaman kebudayaannya, jelas Indonesia mempunyai keunggulan dibanding negara lain. Kekayaan ini dapat kita jadikan industri besar pariwisata. Tapi tentu itu semua sangat bergantung pada kita sendiri,” ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar. 

Salah satu daerah yang memiliki potensi itu, sebut Sapta adalah Kota Cirebon. Di sisi kuliner misalnya, Cirebon memiliki berbagai makanan khas mulai dari hidangan pembuka dan santapan utama. 

“Untuk hidangan pembuka ada Tahu Gejrot, untuk hidangan utama ada Nasi Jamblang, Empal Gentong, Nasi Lengko dan lain-lain," tutur Sapta. 

Tidak hanya itu, Cirebon juga punya hidangan penutup dan minuman khas. 

"Untuk hidangan penutup ada Mangga Gedong Gincu. Belum lagi aneka wedang yang menjadi minumannya bersama aneka cemilan khas Cirebon sebagai pendamping,” ujar Sapta saat mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. 

Namun yang paling khas dan dapat menjadi kekuatan, lanjut Sapta, tentunya Keraton Kasepuhan Cirebon. Menurutnya Keraton dapat memberi karakter budaya yang khas bagi Cirebon. 

Segala unsur yang ada didalamnya menjadi media, bahan dan sekaligus motor penggerak yang menstimulir daya cipta, rasa dan karsa serta melahirkan dinamika kebudayaan. 

"Ini bisa menjadi sumber inspirasi yang kreatif dan produktif," kata Sapta. 

Untuk itu Sapta berharap kekayaan budaya dan potensi pariwisata Cirebon, khususnya Keraton Kasepuhan Cirebon tetap dapat terpelihara. 

“Kita harus pelihara benda-benda budaya ini. Kita jaga secara turun-temurun, dari generasi ke generasi. Kemudian kita isi dengan energi kreatif, dikembangkan, terus berinovasi. Menciptakan produk budaya yang menghasilkan untuk memajukan kemanusiaaan," kata Sapta dalam pernyataan tertulis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement