REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kedatangan pengunjung internasional ke Singapura pada semester pertama 2014 turun 2,8 persen tahun-ke-tahun. Sebagian karena penurunan jumlah pengunjung Cina yang tinggal selama satu hari atau kurang.
Badan Pariwisata Singapura menyatakan tidak termasuk pengunjung Cina, kedatangan wisatawan internasional Singapura tumbuh sebesar 2,3 persen tahun-ke-tahun pada periode yang sama.
Badan Pariwisata Singapura mengatakan jumlah pengunjung Cina ke Singapura pada semester pertama tahun ini turun 30 persen tahun-ke-tahun, menyusul pelaksanaan aturan pariwisata baru di Cina pada Oktober tahun lalu.
"Selain itu, peristiwa regional seperti hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, penculikan turis Tiongkok di Sabah dan kerusuhan politik di Thailand, semua memiliki efek peredam pada pariwisata Cina," kata dewan.
Jumlah kedatangan pengunjung internasional di Singapura pada semester pertama mencapai 7,5 juta. Namun demikian, penerimaan pariwisata tumbuh lima persen tahun-ke-tahun menjadi mencapai enam miliar dolar Singapura (4,8 miliar dolar AS).
Pendapatan kamar hotel naik 8,8 persen menjadi 1,6 miliar dolar Singapura (1,28 miliar dolar AS). Pendapatan untuk per kamar yang tersedia tetap stabil di 218 dolar Singapura, karena penurunan 1,2 persen pada rata-rata tingkat hunian diimbangi oleh peningkatan 1,2 persen dalam rata-rata tarif kamar.
Cina adalah pasar terbesar kedua pengunjung Singapura. Untuk pertama kalinya, 1,24 juta orang Cina yang berkunjung pada semester pertama tahun lalu menyalip pengunjung Indonesia sebagai pembelanja terbesar.
Statistik menunjukkan bahwa mereka menghabiskan hampir 1,52 miliar dolar Singapura (1,22 miliar dolar AS), tidak termasuk pengeluaran untuk jalan-jalan dan hiburan. Namun, Badan Pariwisata Singapura mengatakan penurunan kedatangan pengunjung Cina pada semester pertama tahun ini adalah sebagian besar dari mereka yang tinggal di Singapura selama satu hari atau kurang.