REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Rangkaian acara festival bahari Sail Raja Ampat berakhir setelah acara puncak di Pantai Waisai Torang Cinta, Sabtu (23/8) digelar. Pascafestival, warga dan wisatawan diminta untuk tetap menjaga kelestarian alam di darat dan perairan Raja Ampat yang menjadi daya tarik wisata kawasan.
"Pasca-Sail Raja Ampat, (lingkungan) jangan sampai dirusak, saya minta camat dan pemkab untuk didik rakyat jaga kebersihan. Kedua, jaga lingkungan terutama biota laut," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono ditemui di Pantai Waisai Torang Cinta, Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Sabtu (23/8).
Warga Raja Ampat sebenarnya telah memiliki kearifan lokal yang menjaga kelestarian alam terutama biota laut. Warga dilarang untuk mengambil biota laut di dekat karang. Mereka hanya boleh mengambil ikan di laut lepas.
Dengan kearifan lokal itu, wisatawan yang justru perlu mendapat perhatian dalam usaha pelestarian lingkungan. Pendidikan wisata berwawasan lingkungan dinilai Agung perlu diberikan kepada wisatawan.
"Larang kalau ada diver (penyelam) yang injak-injak terumbu karang," kata Agung.
Festival Sail Raja Ampat merupakan rangkaian acara untuk memperkenalkan potensi wisata bahari di Kabupaten Raja Ampat yang digelar sejak Maret lalu. Dalam acara puncak Sail Raja Ampat, tampil parade kapal perang dan nelayan setempat serta kesenian daerah.
Acara puncak dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jajaran menteri, dan duta besar negara sahabat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika