REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Obyek wisata bahari di kawasan pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten, belum digarap maksimal padahal memiliki potensi untuk pemasukan ke kas daerah dan dapat meningkatkan perekonomian penduduk setempat.
"Pemerintah daerah harus mencarikan investor untuk mengarap kawasan wisata di pantai utara, karena terkesan diabaikan begitu saja," kata Junaidi (32) warga Sepatan di Tangerang, Jumat (22/8). Dia mengatakan sejumlah obyek wisata bahari Tangerang seperti Pantai Tanjung Pasir, Tanjung Kait, Pulau Cangkir tidak digarap serius padahal dapat memberikan kontribusi keuangan.
Menurut dia, selama ini pemerintah daerah tidak melibatkan investor dan warga untuk mengarap kawasan wisata bahari.
Bahkan warga setempat hanya sebagai penonton karena ada beberapa oknum yang mengelola tapi tidak secara profesional hanya untuk kepentingan pribadi.
Padahal bila hari libur kawasan bahari itu dipenuhi warga untuk menikmati keindahan pantai sembari menikmati kuliner setempat. Sedangkan Pantai Tanjung Pasir dan Tanjung Kait memiliki pasir yang landai dan pada obyek wisata itu terdapat aneka kuliner.
Namun sarana maupun prasarana pendukung obyek wisata sangat minim, sehingga pengunjung mengalami kendala, termasuk untuk parkir, sarana ibadah dan kepentingan publik lainnya. Demikian pula Pulau Cangkir, pengunjung kesulitan untuk parkir dan mereka khawatir kendaraan yang dibawa raib saat berliburan.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pihaknya berupaya untuk mengandeng investor untuk membangun obyek wisata bahari. Dia mengatakan sarana jalan menunju obyek wisata sudah dibenahi dengan mengunakan semen cor bertulang sehingga arus lalu lintas menjadi lancar ke lokasi.
Pihaknya berupaya untuk mendekati sejumlah pengusaha lokal dan nasional agar mereka bersedia mengarap kawasan wisata bahari itu.