Kamis 21 Aug 2014 13:34 WIB

8 Tanda Pasangan Mencapai Keseimbangan Pernikahan (2-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
Pasangan suami istri
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Pasangan suami istri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidup ini memerlukan keseimbangan terus menerus dan dalam segala hal, termasuk pernikahan. Pernikahan membuat dua insan manusia melakukan banyak perubahan besar dalam hidupnya demi saling menyesuaikan diri dengan pasangan.

Jika Anda berdua dapat saling mendukung dan mampu mengatur keseimbangan rumah tangga itu, maka predikat sebagai pasangan bahagia akan Anda raih.

ROLers, berikut adalah delapan tanda Anda dan pasangan sudah berada dalam keseimbangan pernikahan, dilansir dari Good House Keeping, Kamis (21/8).

5. Jika mau saling menyenangkan pasangan

Suami tak hanya membutuhkan istri untuk pemuas nafsu seksualnya saja. Ada kalanya suami menawarkan diri untuk menyenangkan istri, misalnya selalu membuatnya tersenyum dan bersemangat. Memang, rumah tangga itu tak selalu membawa kepuasan.

Suami di hati kecilnya bisa saja kecewa dengan masakan istrinya yang kurang sedap misalnya, namun jika si suami tetap menghargai usaha istrinya dengan memuji masakannya maka itu akan sangat menyenangkan.

6. Jika bisa saling menghargai opini masing-masing

Rumah tangga belum dikatakan seimbang jika suami atau istri berperilaku seperti kalkulator, yaitu selalu menganggap hasil pendapatnya paling benar.

Rumah tangga seimbang itu misalnya dalam membahas satu kasus pemilu, Anda bisa menghargai jika istri Anda lebih tertarik pada calon presiden nomor 1, padahal Anda mendukung calon presiden nomor 2.  Anda tidak pernah memaksakan keyakinan Anda pada istri atau suami Anda.

7. Jika saling bergandengan tangan mengurus anak

Ada suami yang hanya fokus mencari uang, sementara beban anak, seperti menyiapkan sarapan, mengantar anak ke sekolah, menjemput anak ke sekolah, hingga mendampingi anak menyelesaikan tugas sekolah adalah sepenuhnya tugas istri.

Secara alami memang betul, namun itu berarti rumah tangga Anda belum seimbang. Baik istri dan suami harus bergandengan tangan dan bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.

Misalnya, jika istri yang kebetulan juga wanita karier berhalangan hadir untuk menjemput anaknya ke sekolah, maka suami yang mungkin pada saat bersamaan sedang tidak banyak tugas di kantor bersedia menggantikan istrinya menjemput buah hati. Inilah saat dimana Anda dan pasangan menjadi satu tim yang solid.

8. Jika salah satu pasangan berani bekorban

Ciri terakhir sebuah pernikahan dikatakan seimbang 50:50 adalah jika ada keinginan untuk menghapus egois masing-masing dalam mencari solusi kehidupan rumah tangga yang baik.

Misalnya, setelah mempunyai anak, istri yang merasa kelimpungan membagi waktu rela mengundurkan diri dari pekerjaannya dan fokus pada anak. Ini adalah kodrat perempun tertinggi dari Tuhan, menjadi istri dan menjadi seorang ibu.

Atau, jika suami tetap membolehkan istrinya bekerja, maka ia tetap berkomitmen mendukung hal-hal dasar rumah tangga secara bergantian.

Misalnya, ketika Anda dan istri sama-sama pulang terlambat dari kantor dan kelelahan, Anda tetap berusaha saling menyapa sayang satu sama lain, dan tetap menyempatkan diri bermain dengan anak, meskipun Anda hampir pingsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement