Kamis 21 Aug 2014 07:35 WIB

Raja Ampat Diusulkan Jadi Warisan Dunia Seperti Halong Bay

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
Raja Ampat
Foto: Antara
Raja Ampat

REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Kawasan wisata bahari Raja Ampat di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat diusulkan sebagai warisan dunia ke UNESCO. Potensi wisata di Raja Ampat dinilai memiliki daya tarik besar untuk menjadi warisan dunia layaknya kawasan Halong Bay di Vietnam.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono mengatakan Raja Ampat sudah diusulkan sebagai warisan dunia sejak lima tahun lalu. "Proses di UNESCO, mudah-mudahan tidak lama lagi jadi bisa seperti di Halong Bay Vietnam," ungkapnya saat meninjau persiapan Sail Raja Ampat di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Rabu (20/8).

Kekayaan alam di Raja Ampat yang dinilai layak menjadi warisan dunia antaralain hutan, pulau karang, dan kehidupan di bawah laut. Kekayaan alam tersebut tinggal dikemas sebagai daya tarik wisata. "Sambut tamu dengan kuliner, ramah tamah, dan jaga kebersihan lingkungan dan lautnya," ungkap Agung.

Wisata ke Raja Ampat diakui Agung membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Untuk sewa kapal bermuatan 8 orang, wisatawan harus merogoh kocek hingga Rp 5 juta per hari. Ongkos tersebut belum termasuk sewa alat selam. "Sepanjang beri kenyamanan, kenikmatan, dan keamanan, tentu ada kompensasi harga yang wajar untuk dibayar," ujar Agung.

Meski demikian, Agung mengatakan fasilitas wisata di Raja Ampat perlu dibuat tidak hanya untuk mereka yang memiliki uang banyak. Penginapan yang biayanya terjangkau untuk pelajar perlu dibuat agar ada subsidi silang di pariwisata. "Fasilitas hotel tidak hanya untuk yang 'the have' (berpunya), tapi ada homestay untuk pelajar jadi mereka juga bisa diving (selam)," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat, Manuel P. Urbinas mengungkapkan lahan seluas 1,1 hektar di kawasan wisata Raja Ampat sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan daerah.

Untuk mendukung pariwisata, pihaknya membuat program mina wisata yang menggabungkan pariwisata dan potensi perikanan di Raja Ampat. "Di dinas kami, setiap tahun dianggarkan APBD sekitar Rp19-21 miliar untuk pengembangan perikanan termasuk mina wisata," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement