REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wely Rohimone mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendatangkan wisatawan ke daerah itu adalah menggelar festival.
"Tahun 2014 ini, kami menyelenggarakan empat festival. Kegiatan ini untuk menarik kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya ke NTT," kata Wely Rohimone, di Kupang, Selasa terkait upaya daerah itu dalam mendorong minat wisatawan ke NTT, setelah Komodo ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Menurut dia, dengan adanya festival, para wisatawan tidak hanya mengunjungi Pulau Komodo di ujung barat Pulau Flores untuk melihat biawak raksasa Komodo, tetapi juga mengunjungi pulau-pulau lain di NTT untuk menyaksikan pagelaran festival.
Empat kegiatan festival yang digelar tahun 2014 ini adalah Festival Komodo, Festival Kelimutu, Festival Timoresia dan Festival Lembata. Dia menjelaskan, Festival Komodo yang memasuki tahun kedua ini berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada 11-12 Mei 2014. Kabupaten Manggarai Barat terletak di ujung barat Pulau Flores.
"Dalam Festival Komodo ini menampilkan karnaval, pawai budaya, pameran, dan atraksi kesenian. Salah satu atraksi yang memiliki daya tarik cukup kuat adalah atraksi Tari Caci yang merupakan kesenian khas daerah setempat," katanya.
Selain itu, Festival Kelimutu. Pada tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan Festival Kelimutu. Acara ini berlangsung pada 14-15 Agustus 2014 di di Stadion Marilonga, Ende . Dalam festival ini digelar budaya seni tari dalam dan aneka atraksi kesenian dan lomba seni budaya. Salah satu kegiatan utamanya dalam festival ini adalah trekking dari Sao Ria Wisata di Desa Moni menuju Danau Kelimutu.
Festival lainnya adalah Festival Timoresia. Festival ini akan diselenggarakan pada tanggal 21-22 September 2014.
Sebelumnya, festival ini berlangsung di Atambua, Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan Negara Timor Leste, dan tahun ini akan bertempat di Kabupaten Timor Tengah Utara, kabupaten yang berbatasan darat dengan Kabupaten Belu.
Festival Timoresia ini disebut juga sebagai Festival Wisata Perbatasan karena negara tetangga yaitu Timor Leste ikut berpartisipasi dalam festival ini.
Dalam festival ini, selain pawai budaya dan atraksi kesenian, acara utama yang menarik perhatian pengunjung adalah lomba pacuan kuda, dengan peserta dari Indonesia dari Timor Leste, kata Wely Rohimone.
Festival terakhir yang digelar dalam tahun 2014 ini adalah Festival Lembata yang pada tahun ini merupakan tahun kedua.
Festival ini akan berlangsung pada 24-28 September 2014 di Kabupaten Lembata yang berada di Pulau Lembata.
Dalam festival ini lebih pada rally wisata bahari, sehingga para wisatawan akan diajak melintasi berbagai titik wisata di Lembata, dengan menggunakan kapal-kapal motor atau perahu.
Dalam festival ini juga, para wisatawan akan diajak untuk menyinggahi perkampungan Lamalera, untuk melihat atraksi penangkapan ikan paus yang terkenal dengan menggunakan peralatan tradisional, katanya.