REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Tercatat sebanyak 20 pelaku kuliner tradisional Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akan mengikuti Festival Kuliner Tradisional 2014 yang digelar masyarakat setempat pada Ahad (17/8).
"Kegiatan tersebut akan digelar usai upacara Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia di Alun-alun Purbalingga," kata Koordinator Festival Kuliner Tradisional 2014 Adi Purwanto. di Purbalingga, Jumat (15/8).
Ia memastikan bahwa festival tersebut sangat menarik karena pesertanya didominasi kuliner tradisional dari Purbalingga bagian Utara, yakni Kecamatan Rembang. Menurut dia, kuliner tradisional yang akan ditampilkan di antaranya klepon, cucur, jongkong, dan grontol.
Bahkan, kata dia, dalam kegiatan tersebut juga akan diperkenalkan minuman khas Desa Makam, Kecamatan Rembang, berupa wedang kapol. "Festival Kuliner Tradisional 2014 mengusung konsep 'serbu' atau serba seribu. Semua varian makanan dikemas seharga Rp 2.000 hingga Rp 3.000, namun kami jual dengan harga Rp1.000," kata Adi yang juga merupakan Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan UMKM pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Purbalingga.
Selain Festival Kuliner Tradisional 2014, kata dia, tanggal 17 Agustus 2014 merupakan hari bersejarah bagi Kuliner Purbalingga karena akan diluncurkan minuman tradisonal khas Purbalingga hasil merger produk gula rempah 'Wedangkoe' dengan susu murni 'Base Camp' yang merupakan jaringan terbesar susu murni di kabupaten itu.
Menurut dia, hasil kreasi dari merger tersebut berupa Susu Gurem atau Susu Murni Gula Rempah. "Para pelaku UMKM Purbalingga memang sedang dipacu untuk menciptakan varian baru minuman khas Purbalingga. Hal ini dikarenakan persaingan di sektor makanan cukup ketat dan peluang pasar masih terbuka, khususnya di sektor minuman," katanya.