Jumat 08 Aug 2014 11:48 WIB

Genjot Sektor Wisata, Banyuwangi Gelar Ajang Kitesurfing

Banyuwangi kembangkan wisata kitesurfing
Foto: Istimewa
Banyuwangi kembangkan wisata kitesurfing

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Event pariwisata berbasis olahraga (sport tourism) kembali digelar di Banyuwangi, Jawa Timur. Setelah sukses dengan International Surfing Competition di Pantai Pulau Merah  Mei lalu, pada 9-10 Agustus akan digelar Banyuwangi Summer Kitesurf Camp di Pulau Tabuhan.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pulau Tabuhan berada di Banyuwangi bagian utara. Untuk mencapainya harus menyebrang dengan perahu dari Pantai Bangsring, Wongsorejo. “Pulau Tabuhan menyimpan pesona yang belum diketahui banyak orang. Pasir putih yang halus, air laut yang jernih dan biota lautnya yang menawan. Sangat layak untuk dipromosikan. Caranya dengan mengemas semua itu melalui even olahraga kitesurfing (selancar layang) dan windsurfing (selancar angin) yang sedang digandrungi para pencinta olahraga air dunia saat ini,” kata Anas dalam siaran persnya kepada ROL, Jumat (8/8/).

Peserta yang akan mengikuti event ini terdiri atas 30 kitesurfer asing yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya Austria, Belanda, Perancis, Singapura, Thailand, dan Australia. Beberapa atlet dari Bali Kitesurf Club juga ikut serta.

"Tidak hanya sekadar menjadi event promosi wisata, namun event ini sebagai salah satu cara menjadikan Pulau Tabuhan menjadi tujuan utama surfpoint bagi komunitas kitesurfing dan windsurfing internasional,” tutur Bupati Anas.

Dia mengatakan, event tersebut merupakan sinergi Pemkab Banyuwangi dengan pihak swasta, yaitu Banyuwangi Bangsring Breeze. "Pemerintah daerah hanya bantu promosinya. Ini salah satu bentuk private partnership dalam menggerakkan sektor pariwisata yang muaranya adalah menggerakkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Ajang ini merupakan pemanasan sebelum agenda sesungguhnya, yakni International Event Kitesurfing and Windsurfing Competition pada 2015, digelar pada tahun depan. “Event tersebut akan dimasukkan dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2015,” ujar Bupati Anas.

Anas yakin event sport tourism tersebut bisa berdampak positif untuk menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan Pulau Tabuhan. "Akan ada tamu, baik atlet maupun wisatawan. Masyarakat bisa melakukan kegiatan ekonomi produktif seperti jualan suvenir, kuliner, dan jasa penunjang lainnya," tuturnya.

Berdasarkan data International Kiteboarding Association, terdapat sekitar 1,5 juta pemain kitesurfing (kitesurfer) di seluruh dunia. Ini merupakan pasar yang besar untuk dibidik guna menggairahkan wisata daerah. Perkiraan nilai pasar industri kitesurfing mencapai USD 250 juta, meliputi nilai penjualan perlengkapan, penyelenggaraan event, dan sebagainya

Kitesurfing adalah olahraga selancar di permukaan air yang menggabungkan beragam unsur, mulai dari selancar angin, selancar, paralayang, bahkan senam menjadi satu jenis olahraga. Kitesurfing memanfaatkan angin guna mendorong sang atlet untuk menaklukkan air dengan papan selancar kecil. Para atlet atau pengendara di papan selancar dihubungkan dengan sebuah layang-layang paralayang. Para atlet akan berlomba melintasi air dan terkadang di udara.

Adapun windsurfing adalah olahraga dengan memanfaatkan tenaga angin untuk meluncur membelah air.

Perkembangan olahraga kitesurfing sendiri cukup pesat. Pada 1998, di dunia cuma ada satu kompetisi kitesurfing dengan hadiah hanya minuman bir. Hanya dalam jangka tiga tahun, pada 2001 terdapat lebih dari 30 kompetisi dengan hadiah lebih dari 50 ribu dolar AS, dan saat ini sekitar 100 event kompetisi.

Anas menambahkan, event sport tourism lain yang juga akan dihelat tahun ini adalah balap sepeda Banyuwangi International Tour de Ijen pada Oktober mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement