Jumat 13 Jun 2014 23:00 WIB

Jelang Bakar Tongkang, Wisatawan Sulit Dapatkan Hotel di Riau

Bakar Tongkang
Foto: Antara
Bakar Tongkang

REPUBLIKA.CO.ID, BAGANSIAPI-API -- Banyak wisatawan kesulitan mendapatkan hotel jelang ritual Bakar Tongkang di Kota Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir, Riau karena diperkirakan ribuan orang dari luar daerah kini mulai berdatangan ke daerah itu dan tidak sebanding dengan ketersediaan fasilitas penginapan.

"Saya sudah keliling mencari hotel tapi tidak juga dapat karena semua penuh," kata Mery (31), seorang wisatawan dari Pekanbaru, Jumat (13/6).

Ia mengatakan kebanyakan penginapan dan hotel di Bagansiapi-api sudah sejak jauh hari dipesan. Sedangkan, ia mengaku menyesal kurang mempersiapkan perjalanan tersebut secara matang. "Terpaksa saya mencari wisatawan dari Pekanbaru yang mau berbagi kamar," katanya.

Meski begitu, ia mengaku terhibur dengan persiapan ritual Bakar Tongkang. Ribuan warga setempat sejak siang hari sudah memenuhi jalan dan kelenteng untuk melakukan persiapan. "Paling menarik ketika melihat replika kapal dikeluarkan dari bangunan untuk dibawa ke kelenteng, sangat menarik karena kapalnya besar dan warna-warni," ujarnya.

Seorang pengunjung dari Pekanbaru lainnya, Aswadi (42), mengatakan jumlah hotel di Bagansiapi-api memang tidak banyak dan baru sebatas kelas melati. Masyarakat setempat sebenarnya juga menyediakan tempat menginap di rumah sebagai "home stay" dengan harga yang terjangkau.

"Meski bertepatan dengan Piala Dunia, ternyata masih banyak juga yang datang untuk melihat Bakar Tongkang tahun ini," ujarnya.

Puncak ritual tersebut akan digelar pada Sabtu (14/6) dengan membakar replika kapal tongkang yang merupakan puncak ritual Go Gwe Cap Lak atau Bakar Tongkang. Acara tersebut merupakan ritual warga Tionghoa Bagansiapi-api dalam mengekspresikan rasa syukur mereka kepada Dewa Laut atau Dewa Kie Ong Ya yang telah memberikan hidup lebih baik.

Ritual tersebut dilakukan setiap tanggal 15-16 bulan 5 tahun Imlek yang kali ini bertepatan dengan 13-14 Juni.

Seratusan hio besar setinggi dua meter terlihat berjejer di jalan. Panitia mendirikan sebuah panggung besar yang akan diisi hiburan artis dari Taiwan.

Ritual diawali dengan sembahyang langit, membakar hio raksasa. Kemudian, warga menyemayamkan replika tongkang di Kelenteng In Hok Kiong yang akan diarak dan dibakar keesokan harinya.

Bagi warga Bagansiapi-api, ritual ini jauh lebih sakral dibandingkan dengan perayaan Imlek maupun Cap Go Meh. Hampir seluruh warga Tionghoa kelahiran Bagansiapi-api pulang dari seluruh penjuru, baik dari berbagai kota dalam negeri maupun mancanegara.

Direncanakan sejumlah pejabat akan menghadiri puncak ritual Bakar Tongkang. Pemprov Riau menyatakan, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono akan hadir pada puncak acara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement