Sabtu 07 Jun 2014 15:23 WIB

Majukan Wisata Syariah, Modal Ini yang Dibutuhkan Umat Islam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Hotel syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditnya Pradana Putra
Hotel syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Indonesia memiliki banyak elemen penunjang kreatifitas. Ini kian memperkuat fakta bahwa kreatifitas itu tidak terbatas.

Musisi asal Aceh,  Rafli Kande menilai Indonesia memiliki keragaman dengan komposisi yang unik dan menarik. Ini kemudian, melahirkan satu nilai dinamis.

"Kalau ini menjadi motivasi dalam berkarya, maka Indonesia menghargai keberkahan," kata musisi pencipta lagu 'Kasih Ibu' saat berbincang dengan ROL, Sabtu (7/6).

Dalam konteks wisata syariah misalnya, kata dia, masyarakat Indonesia mayoritas adalah Muslim. Maka motivasi dalam berkreatifitas setiap Muslim itu tidak jauh dari pengejawantahan konsep ajaran Islam rahmatan lil alamain. 

"Rahmatan lil alamin dalam Islam itu kasih dan sayang. Ini merupakan dakwah dengan konteks lemah dan lembut," kata dia.

Motivasi itu, kata dia, bisa mendorong umat Islam memainkan peran lebih banyak dalam mengembangkan kreatifitas. Entah mengkreasikan diri sendiri melalui fasilitas yang sudah disiapkan secara alami maupun fasilitas yang disediakan negara. Misalnya saja, Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) atau Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ).

Dalam konteks PPKI misalnya, umat Islam bisa memperlihatkan seni kreatif dengan berbagai medium semisal seni rupa, fesyen, makanan, dan lainnya. 

Begitu pula, kata dia, dalam konteks MTQ. Melalui MTQ, umat Islam dapat berkreasi bagaimana memahami Alquran dengan baik dan benar. Selanjutnya, menjadikan Alquran sebagai sumber rujukan dalam memperlihatkan kekayaan Islam baik dari segi intelektual maupun spiritual.

"Nah, MTQ merupakan fasilitas yang disiapkan negara untuk itu," kata dia.

Kedua contoh itu yang kemudian memberikan sumbangsih dalam mendorong kemajuan wisata syariah yang tengah dicanangkan pemerintah. Harapannya jelas, umat Islam Indonesia akan menjadi rujukan bagi negara lain dalam pengembangan potensinya.

Jadi, lanjut dia, pada akhirnya, apa yang dikreasikan umat Islam ini akan menyentuh banyak sektor. Tidak hanya sekedar ekonomi saja, melainkan memberikan efek domino kepada masyarakat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu mengungkap industri pariwisata syariah Indonesia terus berkembang. Kelak diharapkan Indonesia akan menjadi rujukan dunia. 

"Jadi industri kreatif seperti kuliner halal, busana Muslim terus berkembang," kata dia.

Untuk busana Muslim misalnya, setiap daerah bisa menggali potensi dan inspirasi untuk mengambangkan industri busana muslim, karena pemerinah menginginkan industri itu berbasis daerah. 

Itu sebabnya, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pusat busana muslim dunia pada 2020, karena perkembangan fesyen muslim yang terus maju.

"Indonesia menjadi pusat fesyen muslim pada 2020," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement