Sabtu 07 Jun 2014 17:45 WIB

KBRI Den Haag Gelar Promosi Ekonomi dan Kuliner di Kota Best

Koneksi kuliner terjadi melalui sejarah perdagangan antarnegara.
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Koneksi kuliner terjadi melalui sejarah perdagangan antarnegara.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- KBRI Den Haag bekerja sama dengan Stichting Hibiscus dan Pemerintah Kota Best serta didukung Indo Business Council menyelenggarakan kegiatan promosi ekonomi dan kuliner Indonesia di Kota Best, Belanda.

Kegiatan bertajuk 'Indonesian Night' tersebut dihadiri Wakil Walikota Best, Mrs. Peet van de Loo dan sekitar 55 pengusaha Belanda dari Kota Best dan berbagai kota di Provinsi North Brabant, demikian Sekretaris I Pensosbud KBRI Denhaag, Danang Waskito kepada Antara London, Sabtu.

Dikatakannya Indonesian Night dikemas dalam format fine dining dengan menyajikan menu Indonesia yang disiapkan Chef Eduard Rusdi dari Indonesian Chef Association - the Netherlands.

Selama kegiatan, para peserta ditemani dengan alunan musik yang dibawakan musisi jazz Indonesia, Nita Aartsen Quatro, yang berkolaborasi dengan perkusi dan suling Bali yang ditampilkan Made Wardana.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Van de Loo menyampaikan penghargaan atas kerja sama KBRI Den Haag dengan Stichting Hibiscus yang merupakan yayasan warga Belanda keturunan Indonesia.

Pihaknya menyambut baik upaya untuk mendorong lebih jauh partisipasi pengusaha asal Kota Best untuk berinvestasi di Indonesia. Sebaliknya, berharap investasi Indonesia di Kota Best yang merupakan bagian dari Brainport Region Eindhoven (Europe's high tech region).

Wakil Walikota juga menyinggung keaktifan KBRI Den Haag melakukan program promosi di Kota Best yang sebelumnya turut berpartisipasi pada Festival Kebudayaan Indonesia pada tanggal 17-18 Mei lalu.

Sementara itu Dubes Retno Marsud menyampaikan berbagai perkembangan dan kemajuan Indonesia di bidang ekonomi serta menekankan hubungan Indonesia-Belanda yang erat dan memiliki kekhasan tersendiri dimana saat ini telah memasuki tahap baru paska diluncurkannya Joint Declaration on Comprehensive Partnership oleh kedua kepala pemerintahan di iJakarta bulan November 2013.

Dubes mendorong agar pengusaha Belanda dapat memanfaatkan Indonesia sebagai pintu gerbang ke pasar ASEAN. Prioritas kerjasama Indonesia-Belanda adalah sektor perdagangan, investasi, pariwisata, infrastruktur, pengelolaan air, dan ketahanan pangan.

Dubes menyampaikan bahwa jarak Indonesia -Belanda saat ini semakin dekat dengan adanya direct flight Garuda Indonesia yang mulai beroperasi sejak akhir bulan Mei lalu.

Fajar Ramadany dari Batavia Soft (perusahaan teknologi informasi Indonesia yang berbasis di Amsterdam) mempresentasikan Indonesia sebagai pasar yang tumbuh dengan pesat dan mulai beralih dari sektor produksi ke sektor jasa, termasuk teknologi informasi.

Para pengusaha yang hadir menyatakan ketertarikan dan rencana untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Kegiatan Indonesian Night merupakan salah satu upaya menjajaki terbentuknya asosiasi pengusaha Belanda di Provinsi North Brabant yang fokus berbisnis dengan Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement