Kamis 05 Jun 2014 20:46 WIB

Sepuluh Mitos Memasak Pasta

Aneka jenis pasta segar (ilustrasi)
Foto: En.wikipedia.org
Aneka jenis pasta segar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Pasta sudah tidak asing lagi buat lidah kita. Nah, tahukah Anda bahwa asa sepuluh mitos seputar memasak pasta? Mana yang fakta dan dan manakah yang sebatas mitos? Ayo kita telusuri satu per satu, seperti yang dimuat dalam italianfood.about.com berikut ini.

 

1. Tambahkan minyak ke dalam air perebus pasta 

Ternyata, menambahkan minyak hanya membuat saus melekat pada pasta. Kita sering membaca dalam resep memasak spaghetti misalnya, kita diminta menambahkan beberapa sendok minyak ke dalam air perebus pasta. Padahal untuk menghindari pasta saling lengket, ada cara lain, lho. Lihat poin berikut.

 

2. Tak perlu banyak air untuk merebus pasta

No. Justru air perebus yang banyak akan mencegah pasta saling lengket satu sama lain. Dengan air rebusan yang banyak, starch atau tepung yang menempel pada pasta pun akan terlepas dari pasta sehingga mencegah pasta lengket.

 

3. Tak perlu air mendidih

Lagi-lagi, ini cuma mitos. Tunggulah hingga air rebusan mendidih, baru masukkan oasta ke dalamnya. Air mendidih akan membuat pasta memiliki tekstur yang kenyal dan cita rasa yang khas.

 

4. Tiriskan pasta 

Untuk poin yang satu ini, jawabannya antara ya dan tidak. Tak perlu bingung, sebelum meniriskan pasta, taruh wadah di bawah saringan. Saat pasta ditiriskan, airnya akan meluncur namun sebagian kecil akan tertahan dalam wadah tadi. Sebelum pasta diberi saus, aduk dahulu berikut air di wadah tadi. Hasilnya, pasta akan tiris namun tetap dengan kelembaban yang pas. 

 

5. Siram pasta dengan air setelah ditiriskan

Cara ini tidak selalu perlu dilakukan, kecuali Anda ingin membuat salad pasta yang dingin. Jika Anda menyiram pasta dengan air, maka lapisan starch yang lengket akan ikut terlepas. Akibatnya, saus akan sulit menempel pada pasta.

6. Air perebus tak perlu diberi garam 

Salah! Menambahkan garam pada air perebus akan membuat pasta terasa lebih gurih karena rasa asinnya meresap. Hasilnya akan lebih enak dibandingkan jika Anda memilih menambahkan garam setelah pasta ditiriskan atau hanya memberi garam pada sausnya. 

 

7. Pasta amat tergantung pada sausnya

Hmmm... Ini juga tidak sepenuhnya benar. Di Italia, memasak pasta berarti... Ya pasta! Di negeri asalnya itu, saus kadang hanya ditambahkan sekadarnya hanya cukup untuk memberi cita rasa. 

Iya, orang Italia kadang meniriskan pasta sekitar satu menit sebelum "al dente" lalu buru-buru diaduk dengan sausnya. Maka saus akan meresap ke dalam pasta. 

 

8. Pasta apa pun cocok untuk segala macam saus

Mungkin ya, mungkin tidak. Poin ini mungkin memerlukan pembahasan lebih lanjut. Tapi secara garis besar, semakin ringan atau cair sausnya, maka akan lebih cocok dengan jenis pasta yang tipis.

 

9. Pasta segar lebih baik dari pada pasta kering

Tidak selalu. Poin ini seperti pada poin pasta, jadi ada resep tertentu yang memang lebih lezat jika menggunakan pasta segar, namun ada juga yang lebbteoat jika menggunakan pasta kering alias pasta instan.

 

10. Kematangan pasta diketahui dengan melemparkannya ke atas

Waduh, ini mungkin ide yang aneh. Tidak perlu seekstrem itu untuk mengetes kematangan pasta. Masak saja sesuai petunjuk di kemasan hinga al dente, lalu cicipi untuk memastikannya. Pasta yang matang dengan tepat adalah tetap kenyal dan tidak ada warna putih di bagian tengah (tanda belum matang). Hati-hati, jangan sampai pasta kelewat matang. 

 

Kini Anda sudah memiliki bekal pengetahuan seputar merebus pasta. Selamat memasak!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement