REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Bagi Anda yang sering berwisata tak ada salahnya mencoba suasana perkambungan bajak laut. Lokasinya berada di kompleks BTDC, Nusa Dua, Bali.
Ada satu satu tempat yang unik di antara bangunan resort dan hotel yang jamak tersebar di kawasan wisata ini. Namanya Pirates Bay Bali. Sejatinya tempat ini merupakan resto dan cafe. Namun pengelolanya berani menyuguhkan konsep unik dan berbeda, yakni kampung bajak laut.
Ada dua rumah pohon yang berfungsi sebagai anjungan resto, tenda- tenda singgah bahkan sebuah kapal 'perompak' yang sengaja didaratkan dari laut.
Nuansa perkampungan bajak laut semakin kental dengan penyematan nama- nama para legenda perompak impor.
Khususnya pada meja yang terbuat dari bilah batang kayu yang banyak tersebar di bawah rimbunnya pepohonan peninsula Nusa Dua.
Seperti Black Bart, Captain Anne Bonny, Calico Jack, La Buse, Black Sam, Black Beard, Barbarossa dan lainnya.
Suasana pantai dengan semilir angin yang nenerpa pepohonan mampu nenghasilkan melodi yang menjadikan tempat ini semakin eksotis.
Menurut pengelola Pirates Bay Bali, Aprian konsep perkampungan bajak laut ini dipilih untuk memberikan kesan baru dan berbeda. "Karena tempat makan berupa rumah pohon di Bali yang ngawalin kita," ujarnya, Kamis (5/6).
Selain itu, lokasi perkampungan ini berada pada pantai yang langaung berhadapan denga Pulau Nuaa Dua.
Untuk melengkapi fasilitas resto dan cafe Pirates Bay Bali juga menyediakan berbagai kegiatan outing, pre weding, baik untuk keluarga maupun korporat.
Termasuk berbagai kegiatan luar ruang lainnya. Di areal perkampungan bajak laut ini juga memiliki fasilitas kamar mandi, shower, playground, serta beberapa spot api unggun.
"Tiap empat hari sekali (reguler), kita juga menyuguhkan live music akustik pada malam hari," tambahnya.