REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP) Kemenparekraf Firmansyah Rahim mengatakan pihaknya akan mengembangkan destinasi pariwisata baru melalui konsep desa wisata.
"Setiap daerah memiliki potensi wisatanya masing-masing dan kami menilai konsep desa wisata ini akan bagus sekali sebagai pendorong pengembangan destinasi wisata baru di suatu wilayah," kata Dirjen PDP Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Firmansyah Rahim di Jakarta, Sabtu (31/5) kemarin.
Menurut dia melalui desa wisata lebih mudah untuk menggali dan mengembangkan potensi yang bisa dijadikan daya tarik wisata di suatu daerah. Keterlibatan masyarakat, kata dia, juga cukup tinggi bahkan masyarakat lokal dan budayanya akan menjadi kunci utama pengembangan desa wisata.
"Tren saat ini juga mengarah pada wisata alam dan budaya, jadi peluang berhasil dalam pengembangan wisata berkonsep desa wisata ini sangat besar," katanya.
Sampai saat ini pihaknya sedang mengembangkan 561 desa wisata yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia selama 2014. Di tempat pengembangan desa wisata itu pihaknya menggelar pelatihan bagi masyarakat di wilayah desa wisata di antaranya pelatihan bahasa asing, kesenian, kuliner, dan pendalaman seni dan budaya.
Sebanyak 561 desa wisata yang ditargetkan terbentuk itu didanai melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata dimana rata-rata satu desa wisata mendapatkan bantuan berkisar Rp75 juta hingga Rp100 juta.
Ia mengatakan, bantuan dana ini dikucurkan salah satunya bertujuan untuk membentuk masyarakat sadar wisata yang diharapkan mampu menyadari dan mengolah potensi wisata yang ada sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kawasan obyek wisata.
Untuk menjadi desa wisata, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya memiliki potensi wisata dan aksesibilitas, terdapat warga kurang mampu yang layak untuk dibantu, terdapat aktivitas pariwisata di sekitar desa. "Untuk menjadi desa wisata, kami sendiri mengkajinya terlebih dahulu dengan mempertimbangkan potensi yang ada yang mungkin bisa dikembangkan dari sebuah desa," katanya.
Pihaknya juga sedang mengembangkan jaringan desa wisata untuk meningkatkan pariwisata berbasis masyarakat dan budaya lokal. Jaringan tersebut akan menghubungkan sekitar 1.400 desa wisata dan akan terus ditambah yang memungkinkan terjadinya pertukaran pengalaman dan informasi sekaligus memberikan pilihan bagi wisatawan.