REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Pemerintah Kota Lhokseumawe menjadikan gua peninggalan Jepang sebagai andalan pariwisata karena memiliki nilai sejarah sebagai tempat persembunyian tentara Dai Nippon di masa lalu.
Wali Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Suaidi Yahya, di Lhokseumawe,mengatakan Gua Jepang itu terletak di Gampong Blang Panyang, Kota Lhokseumawe. "Dijadikannya objek wisata karena merupakan peninggalan masa lalu. Selain memiliki nilai historis, lokasi Gua Jepang tersebut memiliki panorama alam yang bagus," ujarnya.
Ia menyebutkan lokasi gua yang berada di perbukitan Cot Panggoi itu memiliki dimensi panorama dari berbagai sudut.
Menghadap ke utara, kata dia, akan terlihat perairan Selat Malaka, sebelah selatan perbukitan. Dari sisi timur terlihat daratan Kota Lhokseumawe dengan jelas. Sedangkan menghadap ke barat, terlihat bangunan industri raksasa pengolahan gas alam PT Arun dan perusahaan pupuk PT PIM.
"Selain memiliki nilai historis, juga memiliki panorama alam bagus serta bisa melihat pemandangan dari empat arah mata angin, sehingga layak dijadikan lokasi andalan pariwisata di Kota Lhokseumawe," ujar Wali Kota.
Untuk mendukung lokasi tersebut sebagai objek wisata pilihan, sebut dia, Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui dinas terkait terus melakukan pembenahan, baik sarana maupun sarana pendukung lokasi wisata tersebut. Di antaranya, dengan pembangunan sarana jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat. Juga bangunan lain yang dianggap penting serta kesiapan masyarakat setempat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata.
"Bahkan, direncanakan akhir 2014, untuk lebih menggairahkan kunjungan wisata ke tempat tersebut, dinas terkait akan menggelar pentas seni dan juga lomba melukis dan mewarnai," kata Suaidi Yahya.
Selain Gua Jepang dijadikan objek wisata andalan, juga ada tujuan wisata lainnya yang layak dikunjungi di Kota Lhokseumawe. Antara lain, kawasan Waduk Pusong, Pantai Pulau Seumadu, Pantai Ujong Blang, kawasan KP3 dan juga Masjid Agung Islamic Centre.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
